| Summary: |
*314 Manajemen stres adalah upaya yang dilakukan seseorang untuk mencegah, mengelola serta mengatasi stressor yang dialaminya dalam kehidupan sehari-hari. Menurut World Health Organization (WHO, 2015), jumlah penduduk lanjut usia (lansia) di dunia yang berusia >65 tahun mencapai 355 jiwa, dan lebih dari 200 jiwa lansia tersebut tersebar di Negara berkembang yang salah satunya adalah Indonesia. Orang dengan lanjut usia rentan mengalami stres yang disebabkan oleh berbagai kemunduruan fisik. Kemunduran fisik tersebut secara tidak langsung dapat mempengaruhi konsep diri lansia. Oleh karena itu perlu dilakukan penelitian untuk melihat hubungan diantara keduanya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara manajemen stres dengan konsep diri lansia di Padokan Lor, Tirtonirmolo, Kasihan, Bantul, Yogyakarta.
Desain penelitian yang digunakan adalah deskriptif korelasi non-eksperimental dengan pendekatan cross sectional. Teknik pengambilan sampel menggunakan proporsionate stratified random sampling. Sampel yang diteliti berjumlah 75 orang lansia. Pengumpulan data menggunakan kuesioner. Analisis data menggunakan spearman rank dengan nilai signifikan p <0,05.
Hasil analisis univariat menunjukkan bahwa mayoritas responden kebal terhadap stres yaitu sebanyak 68 orang (90,7%), dan sebanyak 72 orang (96%) memiliki konsep diri dalam kategori tinggi . Hasil uji bivariat didapatkan nilai p value = 0,577 (p > 0,05) yang berarti tidak ada hubungan yang signifikan antara manajemen stres dengan konsep diri pada lansia. Saran bagi lansia diharapkan agar tetap mempertahankan keaktifannya dalam mengikuti Posyandu dan kegiatan-kegiatan sosial yang ada di masyarakat.
|