Analisis Pengaruh Metode Bioretention Terhadap Debit dan Kekeruhan Air Limpasan Akibat Hujan

*76 Bencana banjir telah menjadi persoalan tiada akhir bagi manusia di seluruh dunia dari dulu, sekarang dan yang akan datang. Di Indonesia, kerugian dan kerusakan akibat banjir adalah sebesar dua pertiga dari semua bencana lainnya dan saat ini kecenderungan bencana banjir terus meningkat seiring de...

Full description

Main Author: Winda Puspita
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FTS 15 UMY 076 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=58718
PINJAM
Summary: *76 Bencana banjir telah menjadi persoalan tiada akhir bagi manusia di seluruh dunia dari dulu, sekarang dan yang akan datang. Di Indonesia, kerugian dan kerusakan akibat banjir adalah sebesar dua pertiga dari semua bencana lainnya dan saat ini kecenderungan bencana banjir terus meningkat seiring dengan pertumbuhan penduduk terutama di daerah perkotaan. Pesatnya pertumbuhan pembangunan di kota berbanding terbalik dengan ketersediaan ruang terbuka yang berfungsi sebagai lahan resapan air hujan, mengakibatkan proses infiltrasi yang terjadi mengalami penurunan. Titik-titik resapan tersebut terhalang oleh gedung-gedung tinggi. Dengan berkurangnya lahan resapan air hujan itu maka, proses penyerapan air pun tidak maksimal sehingga air tanah terancam ketersediaanya. Hal tersebutlah yang menjadi salah satu faktor terjadinya kekeringan pada musim kemarau. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis kemampuan model infiltrasi sederhana dalam proses meresapkan air limpasan, menganalisis nilai efisiensi model infiltrasi sederhana dalam menurunkan debit limpasan dan menganalisis pengaruh model sederhana terhadap suspensi dan kadar lumpur. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanah dengan media tanaman mampu menurunkan air limpasan dan memperbaiki kualitas akibat hujan dibandingkan tanah kosong. Debit limpasan permukaan terbesar terjadi pada pengujian terhadap tanah kosong dan tanah dengan media tanaman saat keadaan tak jenuh dan jenuh air sebesar 0,237 liter/detik untuk kondisi curah hujan normal dan 0,331 liter/detik untuk kondisi curah hujan deras, sedangkan debit limpasan terkecil sebesar 0,235 liter/detik untuk kondisi curah hujan normal dan sebesar 0,318 liter/detik untuk kondisi curah hujan deras. Nilai kandungan suspensi terbesar sebesar 9,29 mg/l untuk kondisi curah hujan normal dan 9,9 mg/l untuk kondisi curah hujan deras, sedangkan nilai terkecil sebesar 5,11 mg/l untuk kondisi curah hujan normal dan 4,92 mg/l untuk kondisi curah hujan deras
Physical Description: 68 hlm
ISBN: SKR FT 076