Summary: |
*72 Air merupakan kebutuhan paling mendasar yang sangat diperlukan bagi
kelangsungan hidup makhluk hidup yang ada di bumi. Oleh karena itu, pengelolaan air harus
dilakukan dengan sebaik mungkin agar ketersediaannya tetap terjaga. Indonesia sebagai
negara tropis dengan dua musim yaitu musim kemarau dan musim hujan, tentu memiliki
permasalahan tersendiri mengenai pengelolaan air. Pada saat musim kemarau seringkali
terjadi kekeringan di beberapa tempat sedangkan pada saat musim hujan, air justru tidak
tertampung dan mengakibatkan banjir. Salah satu penyebab permasalahan tersebut adalah
perubahan tata guna lahan yang mengakibatkan makin terbatasnya ruang terbuka yang
digunakan sebagai lahan resapan air hujan. Beberapa model hidrologi dikembangkan untuk
menentukan keseimbangan air, misalnya model infiltrasi. Model infiltrasi digunakan untuk
mengetahui tentang berapa besar limpasan permukaan atau genangan (ponding) yang dapat
terinfiltrasi.
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui kemampuan model infiltrasi
sederhana dalam meresapkan air hujan, untuk mengetahui efisiensi model infiltrasi
sederhana terhadap debit infiltrasi, dan untuk mengetahui pengaruh model infiltrasi
sederhana terhadap kandungan suspensi dan kadar lumpur
Hasil penelitian menunjukkan bahwa pada tanah dengan media tanaman mampu
menurunkan air limpasan dan memperbaiki kualitas akibat hujan dibandingkan tanah
kosong. . Debit limpasan pada tanah kosong saat tak jenuh dan jenuh air untuk Curah Hujan
Normal sebesar 0,237 liter/detik dan 0,235 liter/detik, sedangkan pada tanah dengan media
tanaman saat tak jenuh dan jenuh air sebesar 0,238 liter/detik dan 0,236 liter/detik.
Sedangkan pada curah hujan deras debit limpasan pada tanah kosong saat tak jenuh dan
jenuh air sebesar 0,318 liter/detik dan 0,331 liter/detik, sedangkan pada tanah dengan media
tanaman saat tak jenuh dan jenuh air sebesar 0,320 liter/detik dan 0,332
liter/detik.Kandungan suspensi saat Curah Hujan Normal pada tanah kosong saat tak jenuh
dan jenuh air adalah 9,05; 8,51; 9,29 mg/l dan 8,83; 8,44; 9,06 mg/l, sedangkan saat curah
hujan deras pada tanah kosong saat tak jenuh dan jenuh air adalah 7,07; 6,71; 7,29 mg/l dan
7,07; 9,90; 9,52 mg/l. Kandungan suspensi untuk Curah Hujan Normal pada tanah dengan
media tanaman saat tak jenuh dan jenuh air adalah 8,27; 8,35; 8,51 mg/l dan 6,81; 7,21; dan
8,50 mg/l, sedangkan saat curah hujan deras pada tanah dengan media tanaman saat tak
jenuh dan jenuh air adalah 3,94; 4,75; 4,02 mg/l dan 4,52; 4,92; 4,62 mg/l.
|