Summary: |
*325 Konflik antara fans sepakbola sudah sangat mengakar. Konflik pada umumnya berawal dari stereotipe yang negatif terhadap kelompok lain. Konflik memiliki dampak positif dan dampak negatif. Diantaranya konflik antar fans klub sepakbola LA Mania dan Boromania. Kedua kelompok suporter ini relatif dekat secara geografis, tetapi dalam setiap kali pertandingan tidak lepas dari konflik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan stereotip konflik antara fans sepakbola LA Mania dan Boromania. Metode penelitian menggunakan jenis penelitian kualitatif deskriptif interpretatif. Data dikumpulkan melalui wawancara dan dokumentasi. Analisis data dilakukan dalam dua tahap, yakni analisis ketika berada di lapangan sewaktu pengumpulan data dan analisis setelah data terkumpul. Hasil penelitian mengungkapkan bahwa sebelum terjadi konflik dalam pertandingan, masing-masing kelompok sudah memiliki stereotipe masing-masing. LA Mania merasa mereka jauh lebih baik dibandingkan dengan Boromania. Sedangkan dari sisi Boromania yang sejak awal diliputi rasa iri menganggap apa yang dilakukan oleh LA Mania adalah salah. Stereotipe yang ada di kalangan LA Mania dan Boromania bertahan lama karena adanya sosialisasi berkelanjutan yang dilakukan oleh para anggota suporter. Hal ini juga menyebar luas hingga melibatkan pihak lain yang ada kaitannya dengan identitas kedua kelompok tersebut.
|