ISOLASI DAN UJI EFEKTIFITAS AKTIVATOR ALAM TERHADAP AKTIVITAS DEKOMPOSISI DAN KUALITAS KOMPOS TONGKOL JAGUNG

*50 Peningkatan produksi jagung berdampak pada limbah tongkol jagung yang dihasilkan. Selama ini tongkol jagung hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar dan campuran pakan ternak, padahal tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, namun karena kandungan selulosa yang tinggi (32,4...

Full description

Main Author: Heny Alpandari
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: Agro 15 UMY 050 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=59822
PINJAM
Summary: *50 Peningkatan produksi jagung berdampak pada limbah tongkol jagung yang dihasilkan. Selama ini tongkol jagung hanya dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan bakar dan campuran pakan ternak, padahal tongkol jagung dapat dimanfaatkan sebagai pupuk, namun karena kandungan selulosa yang tinggi (32,4–45,6%) diperlukan waktu yang lama untuk dapat mendekomposisikan tongkol jagung. Salah satu upaya mempercepat dekomposisi tongkol jagung adalah dengan penambahan aktivator. Di lapangan telah ditemukan tongkol jagung yang membusuk dalam waktu 1 minggu, hal ini meyakinkan untuk diisolasi dan diperbanyak sebagai aktivator. Penelitian ini bertujuan untuk mengisolasi, mengidetifikasi, mengkarakterisasi dan memperbanyak jamur dari tongkol jagung remah menjadi aktivator alam, menguji efektivitas aktivator alam dalam mempercepat proses dekomposisi tongkol jagung, mengamati aktivitas dan perubahan kompos tongkol jagung selama proses dekomposisi berlangsung dalam waktu empat minggu dan mendapatkan kualitas kompos tongkol jagung yang sesuai SNI. Penelitian ini dilakukan sejak bulan April – Julli 2015, dengan menggunakan metode percobaan, disusun dalam RAL (Rancangan Acak Lengkap) faktor tunggal dengan 3 perlakuan yaitu : Aktivator alam, aktivator komersial dan tanpa aktivator. Masing – masing perlakuan diulang 3 kali sehingga didapat 9 unit percobaan. Pengumpulan data dilakukan dengan cara mengamati pengomposan. Parameter yang diamati meliputi pengamatan mikrobiologi (isolasi, karakterisasi dan perbanyakan aktivator), pengamatan fisik (suhu,warna,bau,kadar air,ukuran partikel), pengamatan kimia (pH,asam total) dan kematangan kompos (analisis kandungan kompos,uji daya kecambah dan tingkat kandungan serat). Penelitian menghasilkan 3 jenis bakteri dan 2 jenis jamur. Bakteri cream (memiliki gram positif dan berbentuk basil), bakteri putih (memiliki gram negatif dan berbentuk basil ), bakteri pink (memiliki gram positif dan berbentuk basil), jamur hijau (diduga genus Aspergillus sp) dan jamur hijau muda (diduga genus Penicillium sp). Pengujian Aktivator alam memberikan hasil yang tidak beda nyata dengan perlakuan aktivator komersial. Perlakuan yang cenderung lebih baik adalah aktivator komersial. C/N rasio kompos pada semua perlakuan sudah sesuai dengan SNI, yaitu C/N rasio kompos perlakuan Aktivator alam 12,87, aktivator komersial 12,88 dan tanpa aktivator adalah 11,30.
Physical Description: 89 hal
ISBN: SKR FP 050