Halaman Khusus Berita Komunitas: Pengamatan Awal tentang "Pers Tionghoa" di Yogyakarta Pasca Orde Baru
Semenjak berakhirnya rezim Soeharto tahun 199g, muncul puluhan surat kabar berbahasa Mandarin atau berbahasa Indonesia yang diterbitkan oleh orang-orang Tionghoa. Berbasis di beberapa kota besaisurat kabar ini. mencari target pasar pada komunitas Tionghoa seluas-luasnya. Namun sebagian besar penerbi...
Main Author: | Rezza Maulana |
---|---|
Format: | Laporan Penelitian |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
IKOM UMY
2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=60589 |
Summary: |
Semenjak berakhirnya rezim Soeharto tahun 199g, muncul puluhan
surat kabar berbahasa Mandarin atau berbahasa Indonesia yang diterbitkan
oleh orang-orang Tionghoa. Berbasis di beberapa kota besaisurat kabar
ini. mencari target pasar pada komunitas Tionghoa seluas-luasnya. Namun
sebagian besar penerbitan mereka tidak berumur panjang. Menari[nya adalah
beberapa pers Tionghoa di daerah justru muncui dengan ,menumpang,
beberapa halaman di surat kabar lokal, salah satunya di yogyakarta. Bahkin
dengan format itu, mereka dapat bertahan dan tetap menjadi media ekspresi
orang Tionghoa. Tulisan ini pada intinya akan mengamati kecenderungan
di atas pada tiga surat kabar lokal di yogyakarta yaiiu; Bernas jogja, Raldar
Jogja dan Harian Jogja (Harjo). |
---|---|
ISBN: |
LP |