Summary: |
Latar belakang: Pelayanan kesehatan pada pasien yang datang berobat tidak dapat ditangani oleh satu orang saja. Karena dibutuhkan sarana komunikasi sebagai sumber informasi pasien yang disimpan secara sistematik. Rekam medik merupakan salah satu sumber inforrmasi sekaligus sarana komunikasi yang dibutuhkan dalam pelayanan medik maupun kegiatan administratif di rumah sakit. Namun demikian, pengelolaan rekam medis sejauh ini masih terkendala rendahnya mutu rekam medis. Beberapa studi mengungkapkan ketidaklengkapan dokumen rekam medis, tulisan dokter yang sulit terbaca dan pengelolaan yang terkesan seadanya. Begitu juga di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta dimana pengelolaan rekam medis ada kendala antara lain kurang lengkapnya dokter dalam pengisisan rekam medis.
MetodePenelitian : Penelitian ini merupakan jenis penelitian deskripti fkualitatif dengan rancangan studi kasus. Subyek penelitian adalah dokter, Manajer pengendalian mutu rekam medis, dan supervisor pengolahan data di unit rekam medis. Data diambil dengan cara observasi, cek dokumen rekam medis, wawancara mendalam kepada subyek penelitian.
HasilPenelitian : Kelengkapan rekam medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta Sudah > 75% dari kelengkapan pengisian dokumen rekam medis. Data yang dicatat akurat, Pengembalian berkas rekam medis tepat waktu, sudah adanya SOP pengisian rekam medis, kompleksitas format rekam medis, kurang maksimal pengorganisasian rekam medis, sudah ada prosedur penyimpanan, pemusnahan dan kerahasiaan di unit rekam medis, dan kurang maksimalnya pembinaan dan pengawasan dari pihak manajemen Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
Kesimpulan : Mutu Rekam Medis di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Yogyakarta sudah baik, ada beberapa kelebihan yaitu sudah adanya SOP yang dijadikan standar dalam pengisian rekam medis, sudah maksimalnya upaya penyimpanan, pemusnahan dan kerahasiaan rekam medis,namun ada beberapa kendala diantaranya keterbatasan waktu pengisian rekam medis, kurang maksimalnya upaya pengorganisasian, dan kurang maksimalnya pembinaan dan pengawasan dari pihak manajemen.
|