Summary: |
*516 Tanaman anting-anting (Acalypha indica L.) merupakan tanaman liar yang dipercaya dapat mengobati beberapa macam penyakit seperti diare dan malaria. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui potensi senyawa aktif tanaman anting-anting (Acalypha indica L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella flexneri.
Ekstraksi senyawa aktif tanaman anting-anting (Acalypha indica L.) dilakukan secara maserasi dengan pelarut etanol 70%, etanol dipilih karena bersifat tidak toksik dan universal. Hasil ekstraksi tanaman anting-anting didapatkan ekstrak kental 120 g. Uji identifikasi senyawa aktif ekstrak etanolik anting-anting menggunakan metode KLT (Kromatografi Lapis Tipis). Ekstrak kental dibagi menjadi enam konsentrasi (5%, 10%, 15%, 25%, 50% dan 75%) dan menjadi sampel untuk pengujian aktivitas antibakteri dengan menggunakan metode Kirby-Bauer atau Disk Diffusion.
Hasil uji identifikasi senyawa aktif tanaman anting-anting menunjukkan bahwa di dalam ekstrak tanaman anting-anting positif mengandung senyawa alkaloid, flavonoid, tanin dan saponin. Hasil uji aktivitas antibakteri ekstrak etanolik anting-anting memiliki aktivitas antibakteri terhadap bakteri Shigella flexneri. Kadar hambat minimum ekstrak pada konsentrasi 25% sedangkan konsentrasi ekstrak 75% memiliki aktivitas antibakteri terbaik dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella flexneri sebesar 7,6 mm. Pada uji statistik One Way ANOVA ekstrak etanolik tanaman anting-anting memiliki perbedaan yang signifikan yaitu dengan nilai p 0,00 atau p <0,05. Sedangkan pada uji lanjutan Tukey tidak terdapat perbedaan yang signifikan antar beda konsentrasi ekstrak anting-anting (Acalypha indica L.) dalam menghambat pertumbuhan bakteri Shigella flexneri. Hasil dari penelitian ini ekstrak etanolik tanaman anting-anting memiliki aktivitas antibakteri, namun aktivitas antibakterinya kurang potensial.
|