PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN BIOPOLIMER PATI SAGU
*75 Pemanfaatan pati sagu masih dalam tahap yang rendah, meskipun tetapi pati sagu dapat digunakan sebagai sumber biopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik biopolimer pati sagu hasil kombinasi dengan konsentrasi karbopol dan trietanolamin serta kitosan. Dalam penelitian i...
Main Author: | Ghandi Pandu Damara |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
Agro 15 UMY 075
2015
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62223 |
id |
oai:lib.umy.ac.id:62223 |
---|---|
recordtype |
oai_dc |
spelling |
oai:lib.umy.ac.id:622232021-06-16T13:07:46ZPENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN BIOPOLIMER PATI SAGU Ghandi Pandu Damara*75 Sago starch, Carbopol, TEA, Biopolymers Pati sagu, Karbopol, TEA, Biopolimer*75 Pemanfaatan pati sagu masih dalam tahap yang rendah, meskipun tetapi pati sagu dapat digunakan sebagai sumber biopolimer. Penelitian ini bertujuan untuk mendapatkan sifat fisik biopolimer pati sagu hasil kombinasi dengan konsentrasi karbopol dan trietanolamin serta kitosan. Dalam penelitian ini telah dibuat enam perlakuan, dengan perlakuan pati sagu dan kitosan (P0) sebagai pembanding, (P1) pati sagu + 0.25% karbopol dan 0.375% TEA, (P2) pati sagu + 0.5% karbopol dan 0.75% TEA, (P3) pati sagu + 1% karbopol dan 1.5% TEA, (P4) pati sagu + 1.5% karbopol dan 2.25% TEA dan (P5) pati sagu + 2% karbopol dan 3% TEA. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan tarik terbaik adalah pati sagu dan kitosan dengan nilai 4.85 MPa, sedangkan nilai elongasi paling tinggi adalah perlakuan P5 dengan persentase pemanjangan 27.32%. Pengujian biodegradasi menunjukkan biopolimer paling baik adalah perlakuan pati sagu dan kitosan yang dapat terdegradasi selama 14 hari, sedangkan perlakuan yang ditambahkan karbopol dan TEA sulit terdegradasi. Nilai WVTR pati sagu dan kitosan adalah 16.21 g/m2/24 jam dan belum dapat melampaui plastik polipropilen. Tingkat kecerahan biopolimer pati sagu karbopol dan trietanolamin lebih transparan dibandingkan pati sagu kitosan karena penggunaan karbopol dan TEA yang menghasilkan gel bening. Hasil pengamatan mikroskopik pada perlakuan P2 menunjukkan bahan yang digunakan dapat homogen sehingga biopolimer yang dihasilkan kompak serta kristalisasi yang dihasilkan lebih sedikit. Kata Kunci : Pati sagu, Karbopol, TEA, Biopolimer xii ABSTRACT The research aimed to study physical properties of biopolymer produced from sago starch combined with various concentration of carbopol and triethanolamine and chitosan. The result showed that tensile strength of sago starch and chitosan was 4.85 MPa, but the highest elongation was P5 27.32%. Sago starch and chitosan was degraded for approx 14 days.On the contrary biopolymer from carbopol and trietanolamine was difficult to be degraded. WVTR of sago starch and chitosan was 16.21 g/m2/24 hours. Biopolymer with addition of carbopol and triethanolamine was brighter than biopolymer without addition of carbopol and trietanolamine because carbopol and trietanolamine produces a clear gel. The SEM showed that P2 (sago starch + 0.5% carbopol dan 0.75% trietanolamine) was homogeneous and produced biopolymer with few crystallization. Keywords: Sago starch, Carbopol, TEA, BiopolymersAgro 15 UMY 0752015Skripsi S149 halSKR F P 075 Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62223 |
institution |
Universitas Muhammadiyah Yogyakarta |
collection |
Perpustakaan Yogyakarta |
language |
Bahasa Indonesia |
topic |
*75 Sago starch, Carbopol, TEA, Biopolymers Pati sagu, Karbopol, TEA, Biopolimer |
spellingShingle |
*75 Sago starch, Carbopol, TEA, Biopolymers Pati sagu, Karbopol, TEA, Biopolimer Ghandi Pandu Damara PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN BIOPOLIMER PATI SAGU |
description |
*75 Pemanfaatan pati sagu masih dalam tahap yang rendah, meskipun tetapi
pati sagu dapat digunakan sebagai sumber biopolimer. Penelitian ini bertujuan
untuk mendapatkan sifat fisik biopolimer pati sagu hasil kombinasi dengan
konsentrasi karbopol dan trietanolamin serta kitosan. Dalam penelitian ini telah
dibuat enam perlakuan, dengan perlakuan pati sagu dan kitosan (P0) sebagai
pembanding, (P1) pati sagu + 0.25% karbopol dan 0.375% TEA, (P2) pati sagu +
0.5% karbopol dan 0.75% TEA, (P3) pati sagu + 1% karbopol dan 1.5% TEA,
(P4) pati sagu + 1.5% karbopol dan 2.25% TEA dan (P5) pati sagu + 2% karbopol
dan 3% TEA. Hasil penelitian menunjukkan kekuatan tarik terbaik adalah pati
sagu dan kitosan dengan nilai 4.85 MPa, sedangkan nilai elongasi paling tinggi
adalah perlakuan P5 dengan persentase pemanjangan 27.32%. Pengujian
biodegradasi menunjukkan biopolimer paling baik adalah perlakuan pati sagu dan
kitosan yang dapat terdegradasi selama 14 hari, sedangkan perlakuan yang
ditambahkan karbopol dan TEA sulit terdegradasi. Nilai WVTR pati sagu dan
kitosan adalah 16.21 g/m2/24 jam dan belum dapat melampaui plastik
polipropilen. Tingkat kecerahan biopolimer pati sagu karbopol dan trietanolamin
lebih transparan dibandingkan pati sagu kitosan karena penggunaan karbopol dan
TEA yang menghasilkan gel bening. Hasil pengamatan mikroskopik pada
perlakuan P2 menunjukkan bahan yang digunakan dapat homogen sehingga
biopolimer yang dihasilkan kompak serta kristalisasi yang dihasilkan lebih sedikit.
Kata Kunci : Pati sagu, Karbopol, TEA, Biopolimer
xii
ABSTRACT
The research aimed to study physical properties of biopolymer produced
from sago starch combined with various concentration of carbopol and
triethanolamine and chitosan. The result showed that tensile strength of sago
starch and chitosan was 4.85 MPa, but the highest elongation was P5 27.32%.
Sago starch and chitosan was degraded for approx 14 days.On the contrary
biopolymer from carbopol and trietanolamine was difficult to be degraded. WVTR
of sago starch and chitosan was 16.21 g/m2/24 hours. Biopolymer with addition
of carbopol and triethanolamine was brighter than biopolymer without addition of
carbopol and trietanolamine because carbopol and trietanolamine produces a
clear gel. The SEM showed that P2 (sago starch + 0.5% carbopol dan 0.75%
trietanolamine) was homogeneous and produced biopolymer with few
crystallization.
Keywords: Sago starch, Carbopol, TEA, Biopolymers |
format |
Skripsi S1 |
author |
Ghandi Pandu Damara |
author_sort |
Ghandi Pandu Damara |
title |
PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN
TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN
BIOPOLIMER PATI SAGU
|
title_short |
PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN
TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN
BIOPOLIMER PATI SAGU
|
title_full |
PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN
TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN
BIOPOLIMER PATI SAGU
|
title_fullStr |
PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN
TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN
BIOPOLIMER PATI SAGU
|
title_full_unstemmed |
PENGARUH KONSENTRASI KARBOPOL DAN
TRIETANOLAMIN PADA PEMBUATAN
BIOPOLIMER PATI SAGU
|
title_sort |
pengaruh konsentrasi karbopol dan
trietanolamin pada pembuatan
biopolimer pati sagu |
physical |
49 hal |
publisher |
Agro 15 UMY 075 |
publishDate |
2015 |
url |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62223 |
isbn |
SKR F P 075 |
_version_ |
1702750722045509632 |
score |
14.79448 |