TINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTA

Latar Belakang: RSU X Yogyakarta adalah rumah sakit yang berawal dari RS Khusus Bedah sejak 2005. Penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif telah menjadi rekomendasi dari WHO dan Permenkes RI No 2406/MENKES/PER/XII/2011. Pemberian antibiotik profilaksis 1 jam sebelum insisi kulit dapat menurunka...

Full description

Main Author: Ika Resti Afriani
Format: Thesis S2
Language: Bahasa Indonesia
Published: MMR UMY 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62261
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:62261
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:622612021-06-16T13:07:46ZTINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTAIka Resti Afrianiantibiotik profilaksis preoperatif, health belief model (HBM)Latar Belakang: RSU X Yogyakarta adalah rumah sakit yang berawal dari RS Khusus Bedah sejak 2005. Penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif telah menjadi rekomendasi dari WHO dan Permenkes RI No 2406/MENKES/PER/XII/2011. Pemberian antibiotik profilaksis 1 jam sebelum insisi kulit dapat menurunkan resiko komplikasi infeksi luka operasi (ILO) sebesar 50%. Perlu dilakukan tinjauan penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif di RSU X Yogyakarta Metode: Penelitian ini merupakan penelitian mix metode dengan rancangan kuantitatif deskriptif analitik dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan data sekunder dari rekam medis pasien operasi dengan insisi kulit periode 01 Januari – 31 Desember 2013. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dengan Dokter Spesialis Bedah Umum, Bedah Tulang, THT dan Obgyn menggunakan tinjauan HBM. Hasil dan Pembahasan: Dari 223 pasien, terdapat 3 pasien operasi dengan insisi kulit yang memperoleh antibiotik profilaksis (1%). Hal ini menunjukan penggunaan antibiotik profilaksis masih rendah. Berdasarkan tinjauan HBM terhadap operator bedah, aspek kerentanan, keseriusan, keuntungan, hambatan , pedoman bertindak dan kepercayaan diri berpengaruh dalam mendasari operator memberikan antibiotik profilaksis properatif terhadap pasien yang ditanganinya. Kesimpulan: Teori dalam HBM berpengaruh dalam mendasari operator bedah memberikan antibiotik profilaksis preoperatif namun hal ini tidak sesuai dengan fakta bahwa penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif masih rendah.MMR UMY2015Thesis S2TES MMR 099Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62261
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic antibiotik profilaksis preoperatif, health belief model (HBM)
spellingShingle antibiotik profilaksis preoperatif, health belief model (HBM)
Ika Resti Afriani
TINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTA
description Latar Belakang: RSU X Yogyakarta adalah rumah sakit yang berawal dari RS Khusus Bedah sejak 2005. Penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif telah menjadi rekomendasi dari WHO dan Permenkes RI No 2406/MENKES/PER/XII/2011. Pemberian antibiotik profilaksis 1 jam sebelum insisi kulit dapat menurunkan resiko komplikasi infeksi luka operasi (ILO) sebesar 50%. Perlu dilakukan tinjauan penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif di RSU X Yogyakarta Metode: Penelitian ini merupakan penelitian mix metode dengan rancangan kuantitatif deskriptif analitik dan kualitatif. Data kuantitatif diperoleh dengan data sekunder dari rekam medis pasien operasi dengan insisi kulit periode 01 Januari – 31 Desember 2013. Data kualitatif diperoleh dengan wawancara mendalam dengan Dokter Spesialis Bedah Umum, Bedah Tulang, THT dan Obgyn menggunakan tinjauan HBM. Hasil dan Pembahasan: Dari 223 pasien, terdapat 3 pasien operasi dengan insisi kulit yang memperoleh antibiotik profilaksis (1%). Hal ini menunjukan penggunaan antibiotik profilaksis masih rendah. Berdasarkan tinjauan HBM terhadap operator bedah, aspek kerentanan, keseriusan, keuntungan, hambatan , pedoman bertindak dan kepercayaan diri berpengaruh dalam mendasari operator memberikan antibiotik profilaksis properatif terhadap pasien yang ditanganinya. Kesimpulan: Teori dalam HBM berpengaruh dalam mendasari operator bedah memberikan antibiotik profilaksis preoperatif namun hal ini tidak sesuai dengan fakta bahwa penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif masih rendah.
format Thesis S2
author Ika Resti Afriani
author_sort Ika Resti Afriani
title TINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTA
title_short TINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTA
title_full TINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTA
title_fullStr TINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTA
title_full_unstemmed TINJAUAN HEALTH BELIEF MODEL (HBM) PENGGUNAAN ANTIBIOTIK PROFILAKSIS PREOPERATIF DI RSU X YOGYAKARTA
title_sort tinjauan health belief model (hbm) penggunaan antibiotik profilaksis preoperatif di rsu x yogyakarta
publisher MMR UMY
publishDate 2015
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62261
isbn TES MMR 099
_version_ 1702750729394978816
score 14.79448