KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARAT

*244 Kota Yogyakarta sebagai ikon kota pelajar memang tidak dapat dilepaskan begitu saja dari proses perkembangan properti di Yogyakarta. Adanya penyaluran rumah/perumahan yang terus dibangun oleh pengembang/developer untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dimana sektor pendidikan mengambil kuota cukup...

Full description

Main Author: Afif Susanto
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FTS 15 UMY 244 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62493
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:62493
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:624932021-06-16T13:07:49ZKENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARATAfif Susanto*244 sistem drainase berkelanjutan, developer*244 Kota Yogyakarta sebagai ikon kota pelajar memang tidak dapat dilepaskan begitu saja dari proses perkembangan properti di Yogyakarta. Adanya penyaluran rumah/perumahan yang terus dibangun oleh pengembang/developer untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dimana sektor pendidikan mengambil kuota cukup besar. Pada awal ajaran baru kota Yogyakarta selalu ramai dikunjungi oleh mereka yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Para pendatang baru inilah yang menjadi lahan basah bagi pengembang/developer dalam menawarkan produknya. Perubahan tata guna lahan pada suatu kawasan yang sebelumnya merupakan lahan resapan air, kemudian berubah menjadi lahan terbangun yang akan meningkatkan luas area kedap air serta akan memberikan dampak langsung pada peningkatan volume limpasan. Kondisi peningkatan volume limpasan ini berjalan seiring dengan peningkatan resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut. Salah satu upaya mengurangi resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut adalah dengan menerapkan konsep sistem drainase berkelanjutan. Sistem drainase berkelanjutan adalah suatu konsep dasar pengembangan sistem drainase yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna air, meminimalkan kerugian, serta memperbaiki dan konservasi lingkungan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha yang komprehensif dan integratif yang meliputi seluruh proses, baik yang bersifat struktural maupun non struktural untuk mencapai tujuan tersebut. (Suripin, 2004). Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis data kuisioner yang disebarkan kepada para developer pemiliki proyek perumahan yang telah selesai pembangunannya ataupun masih dalam proses pembangunan, dan berada di dalam lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman bagian barat. Berdasarkan survei kuesioner serta hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Sebanyak 90 % developer menyatakan sudah mengerti tentang konsep sistem drainase yang ramah terhadap lingkungan atau sistem drainase berkelanjutan, dan hanya 10 % yang belum mengerti. Sedangkan untuk penerapan konsep green landscape di lapangan adalah cukup, sebanyak 60 % developer menerapkan konsep tersebut pada proyek perumahan yang mereka kembangkan. Sebanyak 10 % developer yang mengetahui konsep zero delta Q policy dan metode pelaksanaannya. Dan hanya sebanyak 5 % developer yang tidak berkeinginan untuk menerapkan serta melanjutkan berinvestasi perumahan dengan mengusung konsep green, khususnya pada konsep sistem drainase berkelanjutan di kawasan perumahan. Dikarenakan, pemahaman dari developer sendiri mengenai konsep green, khususnya pada konsep sistem drainase berkelanjutan masih kurang, sehingga developer tersebut mengalami kesulitan dalam penerapan di lapangan.FTS 15 UMY 2442015Skripsi S184 halSKR F T 244Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62493
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic *244 sistem drainase berkelanjutan, developer
spellingShingle *244 sistem drainase berkelanjutan, developer
Afif Susanto
KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARAT
description *244 Kota Yogyakarta sebagai ikon kota pelajar memang tidak dapat dilepaskan begitu saja dari proses perkembangan properti di Yogyakarta. Adanya penyaluran rumah/perumahan yang terus dibangun oleh pengembang/developer untuk memenuhi kebutuhan konsumen, dimana sektor pendidikan mengambil kuota cukup besar. Pada awal ajaran baru kota Yogyakarta selalu ramai dikunjungi oleh mereka yang ingin melanjutkan jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Para pendatang baru inilah yang menjadi lahan basah bagi pengembang/developer dalam menawarkan produknya. Perubahan tata guna lahan pada suatu kawasan yang sebelumnya merupakan lahan resapan air, kemudian berubah menjadi lahan terbangun yang akan meningkatkan luas area kedap air serta akan memberikan dampak langsung pada peningkatan volume limpasan. Kondisi peningkatan volume limpasan ini berjalan seiring dengan peningkatan resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut. Salah satu upaya mengurangi resiko terjadinya banjir pada kawasan tersebut adalah dengan menerapkan konsep sistem drainase berkelanjutan. Sistem drainase berkelanjutan adalah suatu konsep dasar pengembangan sistem drainase yang bertujuan untuk meningkatkan daya guna air, meminimalkan kerugian, serta memperbaiki dan konservasi lingkungan. Untuk itu diperlukan usaha-usaha yang komprehensif dan integratif yang meliputi seluruh proses, baik yang bersifat struktural maupun non struktural untuk mencapai tujuan tersebut. (Suripin, 2004). Metode penelitian dilakukan dengan menganalisis data kuisioner yang disebarkan kepada para developer pemiliki proyek perumahan yang telah selesai pembangunannya ataupun masih dalam proses pembangunan, dan berada di dalam lokasi penelitian. Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Sleman bagian barat. Berdasarkan survei kuesioner serta hasil analisis dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut : Sebanyak 90 % developer menyatakan sudah mengerti tentang konsep sistem drainase yang ramah terhadap lingkungan atau sistem drainase berkelanjutan, dan hanya 10 % yang belum mengerti. Sedangkan untuk penerapan konsep green landscape di lapangan adalah cukup, sebanyak 60 % developer menerapkan konsep tersebut pada proyek perumahan yang mereka kembangkan. Sebanyak 10 % developer yang mengetahui konsep zero delta Q policy dan metode pelaksanaannya. Dan hanya sebanyak 5 % developer yang tidak berkeinginan untuk menerapkan serta melanjutkan berinvestasi perumahan dengan mengusung konsep green, khususnya pada konsep sistem drainase berkelanjutan di kawasan perumahan. Dikarenakan, pemahaman dari developer sendiri mengenai konsep green, khususnya pada konsep sistem drainase berkelanjutan masih kurang, sehingga developer tersebut mengalami kesulitan dalam penerapan di lapangan.
format Skripsi S1
author Afif Susanto
author_sort Afif Susanto
title KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARAT
title_short KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARAT
title_full KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARAT
title_fullStr KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARAT
title_full_unstemmed KENDALA DAN TANTANGAN PENERAPAN SISTEM DRAINASE BERKELANJUTAN PADA KAWASAN PERUMAHAN DI WILAYAH SLEMAN BAGIAN BARAT
title_sort kendala dan tantangan penerapan sistem drainase berkelanjutan pada kawasan perumahan di wilayah sleman bagian barat
physical 84 hal
publisher FTS 15 UMY 244
publishDate 2015
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62493
isbn SKR F T 244
_version_ 1702750776229625856
score 14.79448