PENDIDIKAN ANAK DALAM KELUARGA MUSLIM KONTEMPORER (Studi Kasus pada Keluarga dengan Ayah dan Ibu Bekerja di Perumahan Mega Nusa Endah Karyamulya Kota Cirebon)

Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang pesat dan tidak mudah dibendung membawa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif Iptek menuntut orang tua mendidik anak-anak dalam lingkungan keluarga secara profesional, dan sarat nilai-nilai terutama nilai keagamaan sebagai landasan...

Full description

Main Author: Taty Nurhayati
Format: Disertasi S3
Language: Bahasa Indonesia
Published: PPI UMY 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62818
PINJAM
Summary: Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (Iptek) yang pesat dan tidak mudah dibendung membawa dampak positif dan dampak negatif. Dampak positif Iptek menuntut orang tua mendidik anak-anak dalam lingkungan keluarga secara profesional, dan sarat nilai-nilai terutama nilai keagamaan sebagai landasan pembentukan kepribadian anak, juga menyediakan teknologi pembelajaran yang tepat guna sebagai sarana penunjang belajar anak di lingkungan keluarga khususnya. Dampak negatif Iptek membawa akibat destruktif terhadap perkembangan kepribadian (akhlak) anak dalam kehidupan keluarga. Nilai Iptek negatif misalnya paham “sekularisasi” (hal-hal yang mendorong ke arah kehidupan yang tidak didasarkan pada ajaran agama). Paham ini telah masuk ke dalam sendi-sendi kehidupan masyarakat termasuk keluarga sebagai pusat pendidikan pertama dan utama anak. Wahana pendidikan sebagai penangkal penetrasi paham sekuler adalah pendidikan keluarga sebagai pendidikan primer anak-anak. Primer bukan dalam arti tingkatan melainkan pendidikan keluarga sebagai pusat pendidikan pertama dan utama internalisasi dasar-dasar nilai-nilai akhlak (akhlak kepada Allah, sesama manusia, diri sendiri, lingkungan sekitar),dan keterampilan intelektual. Baik, atau tidak baik, pendidikan yang dilakukan orang tua terhadap anak-anaknya akan menampilkan perilaku (behavior) anak-anak yang berbeda-beda. Keluarga yang konsisten menginternalisasikan nilai-nilai akhlak mulia dan pendidikan intelektual yang baik, maka anak itu akan mampu menampilkan perilaku yang baik, termasuk keterampilan intelektual, dan tidak sebaliknya. Penelitian ini menggunakan metoda kualitatif deskriptif di perumahan Mega Nusa Endah kota Cirebon. Peneliti berusaha mengungkap langkah-langkah orangtua dalam mendidik anak-anak di keluarga muslim pada masa kini (kontemporer). Keluarga sebagai subjek penelitian meliputi enam subjek, yaitu: keluarga I, keluarga Bapak AH dan Ibu N; keluarga II, Bapak LH dan Ibu LD; keluarga III, Bapak LT dan Ibu DSM; keluarga IV, Bapak W dan Ibu IH; keluarga V, Bapak IKS dan Ibu S, dan keluarga VI, Bapak HT dan Ibu EK. Sumber data meliputi data primer (semua keluarga yang diteliti) dan data sekunder (tokoh agama, tokoh masyarakat, RW/RT). Pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan dokumentasi. Hasil penelitian: 1) Semua keluarga muslim taat menjalankan ibadah “mahdah” (ibadah ritual), dan ibadah “ghairi mahdah” (ibadah sosial), 2) Para orangtua mendidik akhlak anak dengan baik, 3) Para orangtua memenuhi kebutuhan anak disesuaikan dengan kebutuhan dan perkembangannya, 4) Proses mendidik anak dilakukan dengan menetapkan komitmen pada diri orangtua, menetapkan visi misi dan tujuan, menggunakan metoda, pendekatan, media, materi dan evaluasi. 5) Temuan lainnya adalah ada beberapa subjek mengisolasi anak-anaknya bermain dengan teman sebaya yang ada di sekitar komplek, sedangkan pergaulan dengan teman-teman sebaya penting sekali bagi pertumbuhan perasaan sosialnya dan pertumbuhan karakternya. Sementara itu ada juga subjek yang melarang anaknya komunikasi dengan tetangga sekitar, karena padatnya aktivitas di dalam rumah dan di luar rumah.
ISBN: DIS PPI 002