PENGARUH MODIFIKASI BORE-UP DAN STROKEUP TERHADAP KINERJA MOTOR BENSIN EMPAT LANGKAH KAPASITAS 200 CC

*221 Pada mesin 2-langkah maupun 4-langkah peran piston dan batang torak sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas mesin. Untuk mendapatkan kinerja mesin yang maksimal, dapat dilakukan bore-up yaitu dengan penggantian piston dan stroke-up dengan cara mengganti batang torak dan memajukan ked...

Full description

Main Author: AM Faqih Khamdi
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FTM 15 UMY 211 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62891
PINJAM
Summary: *221 Pada mesin 2-langkah maupun 4-langkah peran piston dan batang torak sangatlah penting untuk meningkatkan kapasitas mesin. Untuk mendapatkan kinerja mesin yang maksimal, dapat dilakukan bore-up yaitu dengan penggantian piston dan stroke-up dengan cara mengganti batang torak dan memajukan kedudukan big endnya. Maka dalam hal ini perlu dilakukan penelitian tentang kinerja mesin yang dihasilkan jika kondisi mesin sudah di bore-up dan stroke-up. Dalam penelitian ini diambil data torsi, daya dan antara kondisi piston standard, piston mobil dan piston racing & stroke up 5 mm. Pengambilan data torsi dan daya menggunakan metode throttle spontan, tahapan dalam throttle spontan ini pertama-tama motor dihidupkan kemudian dimasukkan pada gigi rasio ke-4, kemudian throttle ditahan pada 4000 rpm setelah stabil pada 4000 rpm baru throttle dinaikkan secara spontan sampai maksimal, hasil pengujian dari metode ini adalah daya dan torsi yang dikeluarkan dari dynotest. Pada metode ini grafik dari dynotest tidak dapat dikeluarkan, hanya daya dan torsi yang dapat terlihat karena grafik hanya terlihat dengan metode throttle spontan, sedangankan pengambilan data menggunakan metode per-rpm dengan cara membuka throttle dari 5000 rpm kemudian dinaikkan menjadi 9000 rpm secara bertahap setiap kenaikannya 1000 rpm. Hasil dari penelitian ini menunjukkan bahwa pada kondisi piston racing & stroke up 5 mm torsi dan daya lebih tinggi dibandingkan kondisi piston standard dan piston mobil. Pada kondisi piston standard konsumsi bahan bakar ( ) hasilnya tidak jauh berbeda dengan kondisi piston mobil, hal ini dikarenakan pada kondisi piston mobil masih sama-sama menggunakan crankshaft standard (tanpa stroke up 5 mm), akibatnya konsumsi bahan bakar di dalam ruang bakar lebih sedikit jika dibandingkan dengan kondisi piston racing yang menggunakan crankshaft dengan stroke up 5 mm.
Physical Description: 64 Hal
ISBN: SKT F T 211