PENGELOLAAN AIR BUANGAN SISA WUDHU MASJID DALAM UPAYA PENERAPAN KONSEP “ZERO Q POLICY” DI KAMPUS UMY (Studi Kasus Bekas Air Wudhu di Masjid K.H. Ahmad Dhalan Kampus UMY, Tamantirto, Kasihan, Bantul)

*245 Manusia tidak bisa terlepas dari keberadaan air, karena air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, salah satunya digunakan untuk berwudhu. Masjid K.H. Ahmad Dahlan kampus UMY menggunakan air bersih untuk berwudhu dalam penggunaanya membutuhkan jumlah air yang cukup banyak, sehingga but...

Full description

Main Author: Anung Priambodo
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FTS 15 UMY 245 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=62917
PINJAM
Summary: *245 Manusia tidak bisa terlepas dari keberadaan air, karena air sangat penting bagi kelangsungan hidup manusia, salah satunya digunakan untuk berwudhu. Masjid K.H. Ahmad Dahlan kampus UMY menggunakan air bersih untuk berwudhu dalam penggunaanya membutuhkan jumlah air yang cukup banyak, sehingga butuh pemanfaatan bekas air wudhu. Masalah yang perlu diketahui seberapa besar pola pemakaian air wudhu pada masjid kampus UMY, bagaimana kualitas air yang ada di masjid kampus UMY khususnya untuk parameter: kadar besi (Fe) dan pH, dan bagaimana cara pemanfaatan buangan air bekas wudhu di masjid UMY. Metode penelitian ini terdiri dari dua tahapan yaitu penelitian lapangan dan penelitian laboratorium. Penelitan lapangan dilakukan di Masjid kampus UMY guna mengetahui pola penggunaan air wudhu dan berapa besar kebutuhuan air untuk berwudhu di setiap pemakaiannya. Penelitian laboratorium dilakukan di laboratorium Rekayasa Lingkungan Jurusan Teknik Sipil Fakultas Teknik UMY guna untuk mengetahui kualitas air masjid kampus UMY khususnya untuk parameter: kadar besi (Fe) dan pH. Berdasarkan hasil pengambilan jumlah volume didapatkan nilai rata-rata setiap orang berwudhu yaitu sebesar 3,28 liter/orang. Sedangkan untuk jumlah jamaah pada sholat dzuhur memiliki jumlah jamaah terbanyak, dan dalam waktu seminggu hari jumaat memiliki nilai tertinggi pada jumlah jamaahnya. Sampel air diambil dari tempat wudhu di masjid UMY dan di kolam penampungan 1 dan 2. Hasil penelitian setelah diuji di laboratorium dari sampel 1 sampai sampel 4 terlihat nilai kadar Fe < 1,0 mg/l. sedangkan nilai kadar pH sampel 1 dan sampel 2 tidak melebihi ambang batas, sampel 3 dan 4 melebihi ambang batas yang telah di tetepakan yaitu nilai pH air 6,5 – 8,5. Dalam rangka upaya penerapan konsep “ Zero Q Policy” di kampus UMY, maka sebaiknya air bekas wudhu dimanfaatkan dengan cara membuat sistem pengolahan bekas air wudhu di masjid. Dari pengolahan itulah air bekas wudhu bisa dimanfaatkan kembali untuk keperluan air bersih lainnya, contohnya digunakan kembali untuk berwudhu, untuk menyiram tanaman yang berada di wilayah kampus dan juga bisa dimanfaatkan untuk pengglontoran air di tempat urinoir.
Physical Description: 46 Hal
ISBN: SKR F T 245