POLA KEPEKAAN BAKTERI PENYEBAB BATUK KRONIS TERHADAP ANTIBIOTIKA AMOKSIKLAV, SEFTRIAKSON, DAN SIPROFLOKSASIN DI RS PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA

*531 Batuk adalah mekanisme refleks tubuh untuk mengeluarkan iritan dari tubuh. Durasi batyuk kronik yaitu > 8 minggu dan batuk kronis biasanya digunakan sebagai tanda adanya penyakit lain yang berat yaitu asma, tuberculosis (tbc), penyakit paru obstruktif kronik (ppok), gastro esophageal ref...

Full description

Main Author: Prastika Candra Triastuti
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 15 UMY 531 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=63708
PINJAM
Summary: *531 Batuk adalah mekanisme refleks tubuh untuk mengeluarkan iritan dari tubuh. Durasi batyuk kronik yaitu > 8 minggu dan batuk kronis biasanya digunakan sebagai tanda adanya penyakit lain yang berat yaitu asma, tuberculosis (tbc), penyakit paru obstruktif kronik (ppok), gastro esophageal reflux disease (gerd), dan kanker paru. Prevalensi dari berbagai penyakit tersebut meningkat pada beberapa tahun terakhir. Metode :Desain penelitian yang digunakan pada penelitian ini adalah penelitian observasional analitik dengan metode cross sectional. Sampel sputum yang digunakan ada 30 sampel yang di tanam pada media agar darah dan mc Conkey. Lalu, didapatkan hasil bakteri yang tumbuh kemudian bakteri tersebut diidentifikasi jenis bakterinya setelah itu dilakukan uji sensitivitas dengan menggunakan antibiotika amoksiklav, seftriakson, dan siprofloksasin. Hasil : Terdapat empat jenis backteri yaitu; Staphylococcus aureus, Staphylococcus non aureus, Klebsiella sp, dan Escherechia coli,sp. Staphylococcus aureus yang sensitif terhadap siprofloksasin 54,5% dan intermediet sensitif 36,4%, resisten terhadap ceftriakson 81,8% , dan juga resisten terhadap amoksiklav 90,9%. Pada Staphylococcus non aureus didapatkan hasil sensitif terhadap siprofloksasin 62,5% , dan intermediet sensitif 37,5%, sedangkan untuk amoksiklav resisten 62,5 % , untuk ceftriakson juga sudah resisten 87,5%. Pada Escherechia coli dan Klebsiella,sp , keduanya resisten terhadap ceftriakson 100 %, dan sensitif terhadap siprofloksasin. Pada Escherechia coli didapatkan hasil resisten terhadap amoksiklav 80 % dan untuk Klebsiella,sp 50 % resisten 50% intermediet sensitif. Kesimpulan: Semua jenis bakteri sensitive terhadap antibiotika siprofloksasin dan semua bakteri resisten terhadap seftriakson. Kata Kunci : batuk kronis, bakteri, uji kepekaan
Physical Description: 38 hal
ISBN: SKR FKIK 531