Summary: |
Peningkatan tegangan pada lereng termasuk tekanan air pori akan
menurunkan stabilitas lereng yang menyebabkan keruntuhan. Pada
naskah ini disajikan hasil penelitian uji model keruntuhan terhadap
lereng tegak (steep-slope) dan teknik penanganannya dengan
perkuatan geotekstil. Model lereng berupa tanah asli yang diletakkan
di dalam kerangka model berukuran 120 cm panjang x 70 cm tinggi x
10 cm lebar. Untuk mencapai keruntuhan, tambahan tekanan tanah
aktif dilakukan dengan meningkatkan tekanan air pori tanah dengan
cara pemberian air yang dimasukkan ke tanah melalui pipa-pipa
berlubang. Geotekstil yang digunakan berupa geotekstil tipe
anyaman dan nir-anyaman. Hasil pengujian model menunjukkan
bahwa tekanan tanah lateral tanah hasil uji model adalah sebesar
0,73 dari tekanan lateral menurut teori Rankine, Ph model = 0,73 Ph
Rankine. Keruntuhan lereng terjadi dalam empat fase, yang diawali
dengan terjadinya retak awak pada permukaan tanah hingga terjadi
perambatan retak (crack propagation) yang lebih luas. Perkuatan
lereng menggunakan geotekstil tipe anyaman memberikan kestabilan
lereng yang lebih baik dibandingkan dengan tipe nir-anyaman.
|