Summary: |
*553 Sepsis adalah keadaan infeksi yang ditandai dengan adanya
minimal 2 gejala klinis dari SIRS (Systemic Inflammatory Response Syndrome).
Sepsis masih menjadi penyumbang kasus kematian terbanyak di ICU (Intensive Care
Unit). Banyak faktor yang mempengaruhi perjalanan penyakit tersebut, salah satunya
adalah komorbiditas. Sepsis dapat berkembang menjadi sepsis berat kemudian syok
sepsis bahkan hingga kematian jika tidak diberikan pelayanan yang adekuat.
Pelayanan perawatan tersebut dapat disesuaikan berdasarkan riwayat penyakit yang
dimiliki pasien.
Tujuan: Mengetahui hubungan antara komorbiditas dengan mortalitas serta
mengetahui komorbiditas yang paling mematikan pada pasien sepsis.
Metode: Penelitian ini bersifat observasional deskriptif dengan disain potong lintang
(cross sectional). Pengambilan sampel menggunakan metode purposive sampling.
Sampel yang digunakan sebanyak 81 sampel yang memenuhi kriteria inklusi dan
eksklusi. Data diperoleh dari data sekunder berupa rekam medis di RS PKU
Muhammadiyah Unit I pada April-Juni 2015. Data dianlisis dengan uji Chi Square
dan uji survival cox regression.
Hasil: 50 dari 81 sampel meninggal. Sebanyak 45 sampel meninggal dengan
memiliki catatan komorbid, sedangkan 5 sampel tercatatat meninggal tanpa memiliki
komorbid sehingga dengan uji Chi-Square didapatkan nilai p<0,05 yaitu p=0,012.
Namun, komorbiditas tidak mempengaruhi lamanya perawatan hingga pasien
mencapai outcome meninggal (p=0,74). Jenis kelamin juga tidak mempengaruhi
status kematian pasien sepsis dengan atau tanpa komorbid (p=0,307). Penyakit kronis
penyerta yang paling mematikan adalah diabetes mellitus (HR: 0,844, CI 95% 0,29 –
2,40), p=0,047.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang signifikan antara komorbiditas dengan
kematian pada pasien sepsis. Pasien sepsis dengan komorbiditas diabetes mellitus
terbukti signifikan meningkatkan risiko kematian disbanding komorbiditas lain.
Kata kunci: sepsis, komorbiditas, mortalitas
|