Summary: |
Semakin banyak perilaku merokok pada remaja, Departemen Pendidikan Nasional tahun 2001 mencatat jumlah perokok di usia remaja 15-24 tahun mencapai 26,56%. Faktor yang mempengaruhi perilaku merokok pada remaja sangat kompleks, salah satunya adalah stress. Konsumsi rokok ketika stress merupakan upaya-upaya sebagai kompensantoris kecemasan yang dialihkan kepada aktivitas merokok.
Metode Penelitian : Desain penelitian ini adalah korelasional kuantitatif dengan rancangan penelitian cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 36 responden dengan menggunakan teknik sampling jenuh. Data tersebut dianalisa dengan correlation product moment.
Hasil Penelitian : Hasil penelitian menunjukan bahwa stress pada remaja dalam kategori ringan (44,4%), sedangkan perilaku merokok pada remaja dalam kategori sedang (86,1%). Hasil uji analisis data antara stress dengan perilaku merokok diperoleh nilai p = (p value < 0,005) yaitu 0,023.
Kesimpulan : Ada hubungan antara stress dengan perilaku merokok pada remaja di SMP N 3 Sewon Bantul.
Saran : Peneliti selanjutnya dapat melakukan penelitian mengenai perilaku merokok remaja dengan jumlah sampel yang lebih banyak.
Kata kunci : Stress, remaja, rokok
|