Summary: |
Latar belakang : A-V shunt adalah salah satu tipe akses vaskular yang digunakan untuk hemodialisis. Setelah dilakukan A-V shunt, perubahan tekanan dan aliran darah akan mengakibatkan pembuluh darah melebar dan berubah atau menyesuaikan ukurannya yang bisa disebut phlebectasia atau veinectasia. Sambungan yang dibuat antara vena yang memiliki tekanan rendah dan arteri yang memiliki tekanan besar dapat menyebabkan aliran darah yang kuat melintasi fistula yang dibuat (Rothuizen et al., 2013). Pada proses tersebut terjadi peningkatan shear stress dan tekanan pada dinding vena yang disebabkan oleh meningkatnya aliran darah di vena.Dengan semakin lamanya fistula, aliran meningkat menjadi 600 sampai 1200 ml/menit (Konner et al., 2003)
Metode : Penelitian ini adalah observasionalanalitik dengan menggunakan pendekatan cross sectional. Jumlah sample ditentukan dengan cara purposive sampling yang ditetapkan berdasar kriteria inklusi dan eksklusi. Berdasarkan criteria tersebut didapatkan subyek penelitian sebanyak 96 pasien. Kemudian data yang diperoleh dianalisis secara deskritif unruk mengetahui karakteristik demografi dan analaisa statistik bivariat dengan chi-square.
Hasil : Analisis hasil penelitian hubungan lamanya A-V shunt dengan munculnya phlebectasia didapatkan nilai p= 0.000 yang artinya terdapat hubungan yang bermakna antara lamanya A-V shunt dengan munculnya phlebectasia pada pasien hemodialisis
Kesimpulan : Lamanya A-V shunt memiliki hubungan yang bermakna dengan munculnya phlebectasia pada pasien hemodialisis di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II
Kata Kunci : A-V shunt, Phlebectasia, Veinectasia, Lamanya A-V shunt, Hemodialisis.
|