Summary: |
Dengan berkembangnya informasi dan ilmu pengetahuan yang sangat pesat, pada tahun 2005, BPAD DIY bersama dengan 4 Perpustakaan Perguruan Tinggi (UGM, UNY, UII dan ISI) menggagas adanya satu jaringan yang dapat menghubungkan informasi dan koleksi yang dimilikinya. Terbentuklah JLA Jogja Library for All yang kini anggotanya sudah lebih dari 35 anggota.
Kini umur JLA sudah satu dekade. Perjalanan JLA selama 10 tahun mengalami naik turun. Perkembangannya belum memenuhi tujuan awal yang diharapkan. Membangun Jaringan Kerjasama antar Perpustakaan sudah terlaksana dengan adanya 40 anggotanya. Peningkatan pelayanan akses informasi koleksi perpustakaan melalui media yang seragam serta berbasis teknologi informasi sehingga dapat memperluas cakupan pengguna layanannya juga telah diusahakan.
Tujuan ketiga dari adanya JLA adalah meningkatkan nilai tambah bagi masyarakat khususnya dunia pendidikan, serta meningkatkan pelayanan bagi pengguna perpustakaan khususnya dan masyarakat pada umumnya dalam rangka mendukung Yogyakarta sebagai kota pendidikan, budaya dan tujuan wisata. Nilai tambah dari sisi yogyakarta sebagai kota pendidikan sudah dapat terlihat dengan adanya berperannya jla dalam akreditasi, lintas layanan untuk mahasiswa, tukar menukar koleksi dll. Sedangkan dari sisi budaya dan wisata perlu diperkuat lagi agar tujuan tersebut dapat terlaksana.
Berhasilnya program kerja JLA tersebut adalah karena adanya komitmen dari perpustakaan pada umumnya dan PIC (Person In Charge) pada khususnya. Peran serta dan komitmen yang tinggi dr PIC sangat dibutuhkan dalam melaksanakan tugasnya di JLA. Pemilihan pegawai untuk menjadi PIC oleh pimpinan perpustakaan juga menjadi hal yang sangat penting.
|