Dinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di Aceh

Peran kelembagaan dapat mempengaruhi terhadap pelaksanaan Syariat Islam secara menyeluruh di Aceh melalui kualitas dan kuantitas qanun yang dihasilkan oleh lembaga, kualitas aktor dalam birokrasi dan kemitraan kelembagaan dan tatakelola yang baik dapat menunjukkan keberhasilan dalam melaksana tugas...

Full description

Main Author: Helmi
Format: Thesis S2
Language: Bahasa Indonesia
Published: MIP UMY 2016
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=68979
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:68979
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:689792021-06-16T13:08:46ZDinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di AcehHelmiDinamika kelembagaan; Otonomi khusus; Dualisme budaya dan politik.Peran kelembagaan dapat mempengaruhi terhadap pelaksanaan Syariat Islam secara menyeluruh di Aceh melalui kualitas dan kuantitas qanun yang dihasilkan oleh lembaga, kualitas aktor dalam birokrasi dan kemitraan kelembagaan dan tatakelola yang baik dapat menunjukkan keberhasilan dalam melaksana tugas lembaga, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih mendalam mengenai kelembagaan dalam melaksanakan otonomi khusus dibidang Syariat Islam di Aceh, dari tiga pilar teori yaitu; Regulatif, Normatif dan Culture/Cognitif, data dalam penelitian ini didapatkan dari tiga instansi dan satu lembaga swadaya masyarakat dan 70 responden di lembaga yang mempunyai mitra kerja dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan Syariat Islam di Aceh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian mixed method. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian pustaka, wawancara, dokumen dan kuesioner. Temuan dalam penelitian ini bahwa pertama; keberhasilan pelaksana Syariat Islam di Aceh tidak lepas dari peran, fungsi dan tatakelola lembaga yang baik, kedua; pengaruh budaya dan kefanatikan masyarakat Aceh terhadap ajaran Islam sehingga Islam menjadi identitas budaya dan kesadaran jati diri, bahkan masyarakat Aceh menyatukan agamanya dengan budaya dan adat yang tidak bisa dipisahkan, ketiga; toleransi terhadap kaum non-muslim, sehingga terciptanya rasa aman dan nyan dalam beragama terhadap kaum minoritas di Aceh. Dan Keempat; dialektika peran ulama antara struktur dan aktor, dimana masyarakat Aceh juga taat dan percaya kepada Ulama, bukan hanya pada struktur dan regulatif, normatif dari kelembagaan.MIP UMY2016Thesis S2TES MIP 010 2016Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=68979
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic Dinamika kelembagaan; Otonomi khusus; Dualisme budaya dan politik.
spellingShingle Dinamika kelembagaan; Otonomi khusus; Dualisme budaya dan politik.
Helmi
Dinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di Aceh
description Peran kelembagaan dapat mempengaruhi terhadap pelaksanaan Syariat Islam secara menyeluruh di Aceh melalui kualitas dan kuantitas qanun yang dihasilkan oleh lembaga, kualitas aktor dalam birokrasi dan kemitraan kelembagaan dan tatakelola yang baik dapat menunjukkan keberhasilan dalam melaksana tugas lembaga, Tujuan penelitian ini adalah untuk mengkaji lebih mendalam mengenai kelembagaan dalam melaksanakan otonomi khusus dibidang Syariat Islam di Aceh, dari tiga pilar teori yaitu; Regulatif, Normatif dan Culture/Cognitif, data dalam penelitian ini didapatkan dari tiga instansi dan satu lembaga swadaya masyarakat dan 70 responden di lembaga yang mempunyai mitra kerja dan tanggung jawab terhadap pelaksanaan Syariat Islam di Aceh. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian mixed method. Tekhnik pengumpulan data yang digunakan adalah penelitian pustaka, wawancara, dokumen dan kuesioner. Temuan dalam penelitian ini bahwa pertama; keberhasilan pelaksana Syariat Islam di Aceh tidak lepas dari peran, fungsi dan tatakelola lembaga yang baik, kedua; pengaruh budaya dan kefanatikan masyarakat Aceh terhadap ajaran Islam sehingga Islam menjadi identitas budaya dan kesadaran jati diri, bahkan masyarakat Aceh menyatukan agamanya dengan budaya dan adat yang tidak bisa dipisahkan, ketiga; toleransi terhadap kaum non-muslim, sehingga terciptanya rasa aman dan nyan dalam beragama terhadap kaum minoritas di Aceh. Dan Keempat; dialektika peran ulama antara struktur dan aktor, dimana masyarakat Aceh juga taat dan percaya kepada Ulama, bukan hanya pada struktur dan regulatif, normatif dari kelembagaan.
format Thesis S2
author Helmi
author_sort Helmi
title Dinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di Aceh
title_short Dinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di Aceh
title_full Dinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di Aceh
title_fullStr Dinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di Aceh
title_full_unstemmed Dinamika Kelembagaan Dalam pelaksana Otonomi Khusus Syariat Islam di Aceh
title_sort dinamika kelembagaan dalam pelaksana otonomi khusus syariat islam di aceh
publisher MIP UMY
publishDate 2016
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=68979
isbn TES MIP 010 2016
_version_ 1702752075765514240
score 14.79448