Summary: |
Latar Belakang: Tindakan Fakoemulsifikasi termasuk kedalam tarif paket INA CBG’s yang ditetapkan pemerintah, dimana katarak merupakan penyebab utama kebutaan, sehingga tindakan operasi katarak menjadi tindakan yang paling banyak dilakukan oleh dokter spesialis mata dirumah sakit. Dengan adanya tarif yang telah ditetapkan maka rumah sakit perlu melakukan penyesuaian dengan tarif tersebut. Untuk itu perlu di lakukan analisa biaya terhadap pelayanan fakoemulsifikasi agar rumah sakit tidak mendapatkan kerugian.
Metode Penelitian: Desain penelitian ini adalah deskriptif kualitatif dengan pendekatan studi kasus. Penelitian ini bertujuan menganalisis unit cost tindakan fakoemulsifikasi dengan penyulit berdasarkan metode Activity Based Costing (ABC) dengan tujuan mendapat selisih antara unit cost metode ABC dengan real cost yang ditetapkan
Hasil Penelitian: Berdasarkan hasil penelitian, unit cost fakoemlusifikasi dengan penyulit menggunakan metode ABC adalah Rp. 6.489.553,67 dan Real Cost Fakoemulsifikasi dengan penyulit yang ditetapkan adalah Rp.7.591.200,00 lebih besar dibandingkan dengan unit cost yang didapatkan. Adapun selisih yang didapat adalah Rp. 1.101.646,33 atau sebesar 16,9%.
Simpulan Penelitian: Terdapat selisih positif antara perhitungan unit cost tindakan fakoemulsifikasi dengan penyulit menggunakan metode ABC dengan real cost yang ditetapkan oleh RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta.
|