Summary: |
Latar Belakang: Infeksi Daerah Operasi (IDO) merupakan penyebab infeksi nosokomial paling umum dengan angka kejadian berkisar antara 14% - 16%. Persalinan secara sectio caesarea dapat menyebabkan infeksi pada ibu delapan kali lebih tinggi dibandingkan persalinan secara normal. Biaya yang berkaitan dengan IDO diperkirakan mencapai $10 miliar per tahun. Tujuan penelitian ini adalah untuk menganalisis dampak infeksi daerah operasi sectio caesarea terhadap biaya pasien di rumah sakit umum daerah Panembahan Senopati Bantul.
Metode: Jenis penelitian deskriptif dengan pendekatan kualitatif studi kasus. Subjek penelitian adalah ketua bagian Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI), dokter spesialis kandungan, perawat dan bidan, dan staf bagian keuangan. Objek penelitian adalah rekam medis pasien yang melakukan sectio caesarea selama periode januari 2016. Instrumen dengan wawancara.
Hasil dan Pembahasan: Program pencegahan dan pengendalian infeksi dalam mencegah dan mengendalikan infeksi daerah operasi di rumah sakit umum daerah Panembahan Senopati Bantul sudah dilaksanakan namun belum berjalan dengan baik. Biaya rawat inap pasien dengan infeksi lebih tinggi Rp 1.415.743 dari pada biaya rawat inap pasien tanpa infeksi. Biaya rawat jalan pasien dengan infeksi lebih tinggi Rp 1.586.327 dari pada biaya rawat jalan pasien tanpa infeksi. Biaya indirect outside healthcare pada pasien dengan infeksi dan pasangan hidupnya sebesar Rp 2.500.000. Biaya makan pada pasien dengan infeksi dan pasangan hidupnya adalah Rp 950.000, dan biaya transportasi pada pasien dengan infeksi dan pasangan hidupnya sebesar Rp 140.000.
Simpulan: Infeksi daerah operasi meningkatkan biaya rawat inap, biaya rawat jalan dan berdampak terhadap biaya indirect outside healthcare, biaya makan dan biaya transportasi.
|