Summary: |
*126 Artikel ini membahas sikap dari sebuah organisasi Islam Internasional yakni Organisasi Kerjasama Islam (OKI) yang memainkan perannya dalam isu konflik di wilayah Yaman. Latar belakang penulisan artikel ini didasarkan pada besarnya gelombang perpecahan yang terjadi di dalam tubuh negeri Yaman itu sendiri. Munculnya milisi Houthi sebagai kekuatan baru kelompok pemberontak yang menginginkan keadilan dalam negerinya membuat pihak pemerintah merasa terancam dengan aksi gerakan mereka yang cenderung koersif. Nyatanya, melihat kondisi Yaman yang tidak stabil, sejumlah negara dunia Arab seperti Iran dan Arab Saudi ikut andil dalam sebuah pergumulan konflik yang sedang terjadi, dimana kehadiran mereka menambah tingkat eskalasi konflik di Yaman semakin memuncak. Melihat kondisi ini, OKI sebagai organisasi Islam Internasional terbesar di dunia didesak untuk memainan perannya dalam konflik yang terjadi di dalam tubuh umat Islam itu sendiri di Yaman. Tulisan ini dikaji dengan menggunakan konsep Organisasi Internasional. Menurut Daniel S. Cheever dan H. Field Haviland Jr. Organisasi Internasional adalah suatu bentuk kerjasama internasional yang memberikan wadah negara-negara untuk berlembaga. Kemudian Sumaryo Suryokusumo, memaparkan dalam rangka kerja sama, organisasi internasional juga diperlukan untuk menyesuaikan dan mencari kompromi dalam menciptakan kesejahteraan serta menyelesaian persoalan bersama serta mengurangi pertikaian yang timbul.
|