| Summary: |
abangan. (2) menjelaskan peran Tuan Guru dalam meningkatkan keberagamaan masyarakat abangan. (3) untuk mengetahui faktor penghambat dan pendukung Tuan Guru dalam meningkatkan keberagamaan masyarakat abangan yang ada di Desa Bayan dan (4) untuk mendeskripsikan persepsi masyarakat abangan terhadap kegiatan keagamaan Tuan Guru di Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara.
Metode penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dan lokasinya diambil di Desa Bayan Kecamatan Bayan Kabupaten Lombok Utara Provinsi Nusa Tenggara Barat. Subjek penelitiannya adalah para Tuan Guru, aparat pemerintahan dan masyarakat yang ada di Desa Bayan. Pengumpulan data akan di lakukan dengan wawancara mendalam, documenter dan observasi. Analisis data dilakukan dengan komfaratif dengan menganalisis data di lapangan.
Hasil akhir penelitian ini menujukkan. 1) Kondisi keberagamaan masyarakat Desa Bayan sebagian besar sudah mengalami perubahan, ini terbukti dengan banyaknya kegiatan keagamaan yang dilakukan oleh para dai dan Tuan Guru. 2) Peran Tuan Guru dalam meningkatkan keberagamaan masyarakat Desa Bayan sangatlah besar, ini terbukti mereka (dai dan Tuan Guru) mampu mengubah keberagamaan masyarakat Bayan kearah yang lebih baik walaupun belum mencapai keseluruhannya. 3) Faktor pendukung dan penghambat Tuan Guru dalam berdakwah adalah faktor pendukung nya masyarakat desa bayan dan generasi muda Desa Bayan, sedangkan faktor penghambat diantranya peran pemerintah dan dana yang masih kurang. 4) Persepsi Masyarakat Desa Bayan terkait tentang kegiatan keagamaan yang di lakukan oleh Tuan Guru adalah masyarakat desa bayan sepenuhnya menyambut positif setiap kegiatan keagamaan yang di lakukan Tuan Guru dalam meningkatkan keberagamaan masyarakat abangan Desa Bayan.
Kata kunci: peran, keberagamaan dan abangan
|