Summary: |
Penggunaan Styrofoam didasarkan pada peningkatan produksi bahan tersebut di Indonesia. Seiring dengan itu, maka limbah styrofoam yang tidak terpakai di lingkungan semakin meningkat. Masalah ini semakin besar karena styrofoam tidak dapat diurai dengan mudah apabila hanya dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu perlu diperlukan usaha untuk merubah limbah bahan tersebut menjadi bahan yang lebih berguna, salah satunya sebagai bahan tambah (addictive)yang digunakan dalam campuran HRS-Wearing Course, yang diharapkan selain menaikan fungsi struktural jalan juga dapat menekan biaya pembuatan pembuatan campuran tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan styrofoam dalam campuran HRS-WC terhadap parameter Marshall. Pada penelitian ini menggunakan styrofoam sebagai bahan (adictive) yang digunakan dalam campuran HRS-Wearing Course dengan kadar aspal aptimum sebesar 7% dan kadar styrofoam yang diuji sebesar 0%, 1%, 3%, dan 5% dengan metode marshall.
|