Perbandingan Angkutan Sedimen Dasar Antara Pengukuran Di lapangan Dengan Perhitungan Metode Empiris (Metode Meyer-Peter Muller Dan Frijlink
Sungai Progo adalah sungai yang bersumber dari lereng Gunung Sumbing yang melintas kearah tenggara dan bermuara di Samudra Hindia, atau di panrai Trisik Kabupaten Bantul. Panjang sungai utama 138 km dan luas DAS 2830 km2. Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang mempunyai pasakon sedimen berupa...
Main Author: | Ardianto Fajar Ramadhan |
---|---|
Format: | Skripsi S1 |
Language: | Bahasa Indonesia |
Published: |
Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY
2016
|
Subjects: | |
Online Access: |
http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71115 |
Summary: |
Sungai Progo adalah sungai yang bersumber dari lereng Gunung Sumbing yang melintas kearah tenggara dan bermuara di Samudra Hindia, atau di panrai Trisik Kabupaten Bantul. Panjang sungai utama 138 km dan luas DAS 2830 km2. Sungai Progo merupakan salah satu sungai yang mempunyai pasakon sedimen berupa pasir yang melimpah. Sedimen adalah bahan padat yang dikenal dengan tanah, tanah liat, pasir, dan batu. ketika berbicara tentang sedimen publik atau masyarakat sering menggunkan sebutan-sebutan seperti lumpur dan kotoran. Dalam analisis nilai angkutan sedimen ini mengggunakan metode empiris yaitu metode Meyer-Peter dan Muller dan metode Frijlink. Penelitian ini meninjau dua titik tinjau yaitu sungai progo pada jembatan bantar dan di Jembatan Srandakan pada bulan Maret dan April Musim Penghujan. |
---|---|
Physical Description: |
67 hlm |
ISBN: |
TA 2016 023 |