| Summary: |
Latar belakang : Anak-anak di daerah endemik Gangguan Akibat Kekurangan Yodium (GAKY) merupakan anak-anak dengan resiko tinggi mengalami gangguan fungsi tiroid.Usia bawah 2 tahun merupakan usia krusial dimana terjadi pertumbuhan pesat baik secara fisik, maupun perkembangan sosial, mental, emosional, dan intelegensia yang akan sangat mempengaruhi perkembangan selanjutnya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah terdapat hubungan antara status tiroid dengan pertumbuhan fisik bayi usia bawah 2 tahun di daerah endemik GAKY.
Metode : Penelitian Observasional analitik, data diambil secara potong lintang (cross sectional). Subjek penelitian terdiri dari 50 bayi usia bawah 2 tahun yang lahir dan menetap di daerah endemik GAKY Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulon Progo. Kadar fT4 dan TSH diukur dengan metode ELISA di Laboratorium Badan Penelitian Gangguan Akibat Kekurangan Yodium Borobudur, Magelang. Indikator Pertumbuhan fisik yang diukur berupa berat badan, panjang badan, Indeks Massa Tubuh (IMT) menggunakan indikator Z-score. Pengukuran menggunakan alat ukur antropometri yang terstandarisasi. Data dianalisis dengan uji korelasi Spearman.
Hasil : Persebaran Status Tiroid Desa Ngargosari adalah Hipotiroid Subklinis 14%, Eutiroid 82%, Hipertiroid Subklinis 4%, masih ditemukan bayi dengan status gizi sangat pendek (2%), sangat kurus (2%), gizi kurang (4%). Hasil analisis data menunjukkan adanya korelasi signifikan ( p = 0,027) antara status tiroid dengan Z- Score berat badan terhadap usia, dan arah negatif ( r = - 0,313).
Kesimpulan : Bayi dengan Hipotiroid Subklinis mempunyai status gizi gemuk dibandingkan Bayi dengan Hipertiroid Subklinis mempunyai status gizi kurus.
Kata kunci : GAKY, fT4, TSH, Pertumbuhan Fisik, bayi usia bawah 2 tahun.
|