Summary: |
Kekurangan Iodium menyebabkan hipotiroid yang dapat menyebabkan gangguan perkembangan integritas neurologik dan defisit tonus aksial. Anak yang berada di daerah endemik GAKI beresiko mengalami gangguan perkembangan psikomotorik. Pijat bayi akan meningkatkan aktivitas nervus vagus dan meningkatkan aktivitas hormon pertumbuhan yang diduga sangat bermanfaat untuk meningkatkan perkembangan psikomotorik. Tujuan penelitian ini adalah untuk membuktikan pijat bayi dapat memperbaiki perkembangan psikomotorik anak usia di bawah dua tahun di daeran endemik GAKI.
Metode : Jenis penelitian ini adalah quasi-experiment dengan pendekatan non-randomized pretest-posttest design. Subyek penelitian sebanyak 40 anak usia di bawah dua tahun di Desa Ngargosari, Kecamatan Samigaluh, Kabupaten Kulonprogo. Skor perkembangan psikomotorik yang meliputi empat aspek, yaitu: aspek adaptif motorik halus, motorik kasar, personal sosial dan bahasa diukur dengan Denver DDST II, dilakukan sebelum dan setelah pijat dilakukan selama dua bulan. Pijat dilakukan setiap ibu selesai memandikan bayi di pagi atau sore hari durasi 10-15 menit. Data analisis dengan menggunakan uji Wilcoxon dan uji Kruskal Wallis.
Hasil : Pijat bayi meningkatkan skor perkembangan psikomotorik aspek adaptif motorik halus (p=0,035), motorik kasar (p=0,015), personal sosial (p=0,17) dan bahasa (p=0,939).
Kesimpulan : Pijat dan senam bayi selama 2 bulan pada bayi usia bawah 2 tahun di daerah endemik GAKI meningkatkan perkembangan psikomotorik pada aspek motorik halus (p= 0,035) dan motorik kasar (p=0,015). Pijat frekuensi rendah meningkatkan secara signifikan perkembangan psikomotorik pada aspek motorik halus dan personal sosial (p<0,05). Pijat frekuensi rendah sekali meningkatkan secara signifikan perkembangan psikomotorik aspek motorik kasar (p<0,05).
Kata Kunci : GAKI, Perkembangan psikomotorik anak, Pijat bayi
|