PERBEDAAN TAJAM PENGLIHATAN PASCA OPERASI FAKOEMULSIFIKASI PADA PASIEN KATARAK DENGAN DIABETES MELITUS DAN TANPA DIABETES MELITUS DI RS PKU YOGYAKARTA UNIT 1

katarak merupakan salah satu komplikasi dari penyakit DM. katarak dengan DM memiliki risiko komplikasi yang lebih buruk dari pada katarak tanpa DM (NDM). Hal tersebut mempengaruhi nilai tajam penglihatan setelah operasi fakoemulsifikasi. Sehingga perlu adanya perhatian khusus agar diperoleh hasil ya...

Full description

Main Author: Anik Hidayah
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 15 UMY 601 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71135
PINJAM
Summary: katarak merupakan salah satu komplikasi dari penyakit DM. katarak dengan DM memiliki risiko komplikasi yang lebih buruk dari pada katarak tanpa DM (NDM). Hal tersebut mempengaruhi nilai tajam penglihatan setelah operasi fakoemulsifikasi. Sehingga perlu adanya perhatian khusus agar diperoleh hasil yang maksimal. Pada penelitian kali ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan tajam penglihatan sebelum dan sesudah operasi fakoemulsifikasi pada katarak dengan katarak DM dan NDM, serta perbedaan nilai tajam penglihatan sesudah operasi fakoemulsifikasi pada katarak dengan DM dan NDM di RS PKU Yogyakarta unit 1. Metode: Penelitian ini merupakan penelitian observasional dengan desain cross sectional yang menggunakan data catatan rekam medis di RS PKU Yogyakarta unit 1. Sampel yang digunakan sebanyak 60 pasien yang berasal dari salah satu mata pasien. 30 pasien untuk katarak dengan DM dan 30 pasien untuk katarak NDM. Tajam penglihatan penglihatan yang digunakan adalah tajam penglihatan koreksi terbaik (dalam longMAR) pada 1 hari sebelum operasi dan minggu ke 3 setelah operasi fakoemulsifikasi. Uji statistik yang digunakan adalah uji Wilcoxon dan uji Mann Withney. Hasil: 28 pasien ( 93 % ) pada katarak NDM dan 24 pasien ( 80 %) pada katarak dengan DM mencapai hasil tajam penglihatan yang baik. 6 pasien ( 20 %) dengan DM dan 2 pasien ( 7 % ) pada katarak NDM masih memiliki nilai tajam penglihatan yang buruk. Hasil uji Mann Whitney menunjukan nilai P sebesar 0,007 (<0,05 ) dan uji Wilcoxon diperoleh nilai P sebesar 0,000 (<0,05 ). Nilai tersebut menunjukan perbedaan yang signifikan terhadap nilai tajam penglihatan. Kesimpulan: terdapat perbedaan yang signifikan terhadap nilai tajam penglihatan sebelum dan sesudah operasi fakoemulsifikasi pada katarak dengan DM dan katarak NDM. Kata kunci : fakoemulsifikasi, Katarak, diabetes mellitus, tajam penglihatan
Physical Description: 51 hal
ISBN: SKR FKIK 601