Summary: |
Masa balita merupakan masa golden period. Prevalensi gangguan pertumbuhan pada balita memiliki angka yang cukup besar. Retardasi pertumbuhan yang merupakan masalah utama yang dihadapi oleh negara- negara berkembang memiliki prevalensi sebesar 50% pada anak usia di bawah lima tahun. Kualitas tumbuh kembang anak ditentukan oleh peran lingkungan dalam mencukupi kebutuhan dasar tumbuh kembang yang meliputi pola asuh orangtua dan nutrisi. Pemberian nutrisi balita tidak hanya disebabkan oleh kurangnya asupan makanan tetapi secara tidak langsung juga disebabkan oleh pola asuh orangtua. Pola asuh orang tua merupakan kemampuan orang tua untuk menyediakan waktu, perhatian, dan dukungan terhadap anak agar dapat tumbuh dan berkembang dengan sebaik-baiknya. Skrining perkembangan yang banyak digunakan oleh profesi kesehatan adalah Denver II karena mempunyai rentang usia yang cukup lebar (mulai bayi baru lahir sampai umur 6 tahun), mencakup semua aspek perkembangan dengan realiability cukup tinggi. Metode: Penelitian ini menggunakan pendekatan analitik dengan rancangan penelitian secara cross sectional. Besar sampel yang diteliti sebanyak 53 orang. Pola asuh diuji dengan kuesioner jenis pola asuh dan tindakan pola asuh, untuk status gizi diuji dengan melihat hasil BB/TB, sedangkan tumbuh kembang dengan acuan Denver II di aspek motorik halus, motorik kasar, personal sosial, dan bahasa. Analisa data menggunakan uji Chi-Square. Hasil: Didapatkan nilai p<0,05 pada semua uji Chi-Square. Hasil dari analisis diatas menunjukkan bahwa pola asuh orangtua dan status gizi memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang balita disemua aspek yang diujikan dalam Denver II. Kesimpulan: Pola asuh orangtua dan status gizi memberikan pengaruh terhadap tumbuh kembang balita dengan acuan Denver II.
Kata Kunci: Balita, Pola asuh orangtua, Status gizi, Tumbuh Kembang, Denver II.
|