Summary: |
Kecemasan merupakan perasaan campuran yang berisi ketakutan dan keprihatinan mengenai masa-masa mendatang tanpa sebab khusus untuk ketakutan tertentu. Kecemasan sering dialami oleh mahasiswa ketika akan menghadapi situasi yang sulit atau keadaan yang sangat mengganggu ketenangannya. Kecemasan perlu segera ditangani karena bisa berdampak pada keadaan yang sangat membahayakan perilaku dan pikiran seseorang.
Metode : Studi analitik observasional dengan pendekatan cross sectional dilakukan pada 164 subjek mahasiswa Pendidikan Dokter FKIK UMY angkatan 2012 dan 2013 yang sedang OSCE (Objective-Structured Clinical Examination) dengan memeriksa tanda Hoffman-Tromner dan mengisi kuisioner Hamilton Rating Scale for Anxiety serta penilaian dengan PPDGJ III, sebagai pembanding kemudian pemeriksaan dilakukan lagi saat subjek sedang tidak OSCE. Analisis data menggunakan tabel analisis diagnostik (crosstabulation) kemudian dicari sensitifitas, spesifisitas, NP+, NP-, LLR+, LLR-, dan akurasi.
Hasil : Penelitian dilakukan terhadap 308 subjek yang terbagi atas masing-masing 154 subjek saat OSCE dan tidak OSCE. Berdasarkan hasil analisis didapatkan sensitifitas 43%, spesifisitas 66%, NP+ 26%, NP- 81%, LLR+ 1.27, LLR- 0.86, dan akurasi 61%.
Kesimpulan : Dibandingkan HRS-A dan PPDGJ III, tes Hoffman-Tromner tidak cukup bermanfaat untuk mendiagnosis adanya kecemasan akut sehingga dibutuhkan pemeriksaan lain yang dapat mendukung diagnosis kecemasan akut.
Kata kunci : kecemasan, Hoffman-Tromner, uji diagnostik
|