BERBAGAI BAGIAN MELINJO (Gnetum gnemon) SEBAGAI INDUSER ASAM URAT PADA TIKUS PUTIH (Rattus norvegicus)

Pengembangan obat baru memerlukan uji pra-klinik.Pengujian bahan obat untuk menurunkan asam urat membutuhkan hewan uji dengan kondisi hiperurisemia. Melinjo (Gnetum gnemon) diketahui mempunyai kadar purin tinggi yang dapat menaikkan kadar asam urat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh...

Full description

Main Author: Palupi Fatma Ningtyas
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 16 UMY 091 2016
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71160
PINJAM
Summary: Pengembangan obat baru memerlukan uji pra-klinik.Pengujian bahan obat untuk menurunkan asam urat membutuhkan hewan uji dengan kondisi hiperurisemia. Melinjo (Gnetum gnemon) diketahui mempunyai kadar purin tinggi yang dapat menaikkan kadar asam urat. Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui pengaruh berbagai bagian melinjo (Gnetum gnemon) terhadap kadar asam urat tikus putih (Rattus norvegicus). Penelitian ini merupakan penelitian eksperimental, pre test and post test control group design. Sebanyak 20 ekor tikus jantan dibagi secara acak menjadi 4 kelompok, yaitu kelompok kontrol, kelompok daun, kelompok kulit buah, dan kelompok biji. Perasan daun (9,3 gram/kg BB), kulit buah (10 gram/kg BB) dan biji (13 gram/kg BB) melinjo diberikan selama 18 hari pada masing-masing kelompok. Pemeriksaan kadar asam urat dilakukan secara berkala (series) sebelum perlakuan (hari ke-0), hari ke-6, hari ke-11 dan hari ke-18. Data kadar asam urat dianalisis menggunakan metode Paired Sample T-Test dan One Way ANOVA. Hasil analisis dengan Paired Sample T-Test pada tiap kelompok dengan membandingkan kadar asam urat sebelum perlakuan (hari ke-0) dengan kadar asam urat pada hari-6, hari-11, hari-18 menunjukkan tidak terdapat perbedaan yang bermakna pada kelompok kontrol, daun, dan kulit buah. Kenaikan kadar asam urat yang bermakna dijumpai pada kelompok biji pada hari ke-11 (p=0,029). Namun kenaikan tersebut belum dapat dikategorikan sebagai kondisi hiperurisemia. Hasil analisis One Way ANOVA untuk membandingkan kadar asam urat antar kelompok pada setiap kali pemeriksaan menunjukkan tidak terdapat perbedaan bermakna kadar asam urat antar kelompok pada hari ke-0, ke-6, ke-11, maupun ke-18. Pemberian perasan daun (9,3 gram/kg BB), kulit buah (10 gram/kg BB) dan biji (13 gram/kg BB) melinjo (Gnetum gnemon) selama 18 hari, tidak dapat membuat kondisi hiperurisemia pada tikus putih sehingga tidak dapat dijadikan sebagai induser asam urat.
Physical Description: 27 hal
ISBN: SKR FKIK 091