Summary: |
Kecamatan Gamping merupakan daerah endemis tinggi cenderung meningkat demam berdarah dengue (DBD) setiap tahun. Pada tahun 2013 jumlah penderita DBD di Kecamatan Gamping sebanyak 129 orang. Banyak faktor yang menyebabkan kejadian DBD di suatu wilayah. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan mobilitas penduduk dengan kejadian DBD pada daerah endemis tinggi cenderung meningkat di Kabupaten Sleman.
Metode: Case control retrospektif dilakukan terhadap 69 responden untuk setiap kelompok kasus dan kontrol. Kelompok kasus terdiri dari responden yang menderita DBD pada tahun 2013, sedangkan kelompok kontrol adalah tetangga kelompok kasus. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Penelitian dilakukan dengan menyebarkan kuesioner selama bulan November 2015 sampai Februari 2016. Analisis data dilakukan menggunakan analisis univariat dan bivariat (chi square).
Hasil: Berdasarkan analisis bivariat variabel mobilitas penduduk tinggi dibandingkan mobilitas penduduk rendah didapatkan nilai p 0,041 dengan nilai Odds Ratio (OR) sebesar 2,5 (CI 95%: 1,02-6,11) dan nilai p 0,017 dengan OR 2,94 (CI 95%: 1,18-7,31) jika dibandingkan mobilitas penduduk sedang. Hasil ini berarti mobilitas tinggi mempunyai peluang 2,5 kali menderita DBD dibandingkan mobilitas rendah dan 2,94 jika dibandingkan mobilitas sedang. Hasil uji chi square riwayat bepergian didapatkan nilai p 0,000 dan OR 0,14 (CI 95%: 0,05-0,44) artinya bepergian ke luar Provinsi DIY menurunkan risiko 0,14 kali menderita DBD dibandingkan tidak bepergian.
Kesimpulan: Terdapat hubungan yang bermakna antara mobilitas penduduk dengan kejadian DBD pada daerah endemis tinggi cenderung meningkat di Kabupaten Sleman tahun 2013.
Kata kunci: DBD, mobilitas, kasus kontrol, faktor risiko
|