Summary: |
Penggunaan agen kemoterapi memiliki berbagai kekurangan, salah satunya dapat menyebabkan efek toksik pada jaringan yang sehat. Penggunaan kombinasi kemoterapi dengan agen lain diketahui mampu sebagai salah satu upaya peningkatan efikasi terapi sekaligus menurunkan toksisitas akibat peningkatan obat kemoterapi. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui potensi ko-kemoterapi dari ekstrak biji petai (Parkia speciosa) dengan doxorubicin terhadap ketebalan epitel yang mengalami penyembuhan pada tikus model kanker lidah.
Subjek penelitian ini menggunakan 42 ekor tikus Sprague Dawley dibagi menjadi 6 kelompok, yaitu kelompok tanpa perlakuan, kelompok kanker, kelompok doxorubicin 4,6 mg/kgBB, kelompok perlakuan yang masing- masing diberi kombinasi doxorubicin 4,6 mg/kgBB dan ekstrak biji petai dengan dosis 100mg/kgBB, 200mg/kgBB dan 400mg/kgBB. Pemberian doxorubicin dan ekstrak biji petai dilakukan pada minggu ke-12. Pada akhir penelitian tikus dilakukan euthanasia dan pembedahan untuk pengambilan lidah tikus. Evaluasi histologis ketebalan epitel lidah tikus dengan pewarnaan Hematoksilin-eosin dilakukan di bawah mikroskop cahaya.
Hasil uji ANOVA menunjukkan perbedaan yang sangat bermakna p= 0,001 dari masing-masing kelompok dosis ekstrak biji petai terhadap ketebalan epitel model kanker lidah. Uji statistik lanjutan dengan Post Hoc Tukey menunjukkan bahwa kelompok kombinasi doxorubicin dan dosis 400mg/kgBB memiliki nilai signifikansi p<0,05 dibandingkan kelompok kombinasi dengan dosis ekstrak 100mg/kgBB, 200mg/kgBB dan doxorubicin.
Hasil penelitian disimpulkan bahwa kombinasi kemoterapi ekstrak biji petai (Parkia speciosa) dan doxorubicin memiliki potensi sebagai antikanker yang dilihat dari ketebalan epitel pada tikus model kanker lidah.
|