Summary: |
Carpal Tunnel Syndrome (CTS) adalah sindroma pada sendi pergelangan tangan akibat nervus medianus yang tertekan di terowongan karpal sehingga menyebabkan paresthesia (kesemutan) seperti adanya numbness (rasa tebal), tingling (seperti terkena aliran listik) dan burning (rasa terbakar). Salah satu terapi dapat dilakukan dengan steroid yaitu dengan injeksi metilprednisolon dan oral metilprednisolon.
Metode: Penelitian ini dilakukan dengan desain eksperimental klinik untuk menguji efikasi injeksi metilprednisolone dan oral metilprednsiolone. Subjek sebanyak 92 pasien dengan diagnosis klinis CTS yang dirawat di poliklinik unit penyakit syaraf Rumah Sakit Umum Tidar Magelang pada bulan Agustus 2015 sampai November 2015, yang terbagi dalam kelompok injeksi 46 subjek dan oral 46 subjek. Pemberian injeksi satu kali sebesar 10 mg/ml dan pemberian oral metilprednisolon 3x4 mg selama 7 hari. Perbaikan nyeri dinilai setelah satu minggu diberi perlakuan dengan pemeriksaan Visual Analogue Scale.
Hasil: Analisis statistik menggunakan Wilcoxon signed ranks test menunjukkan perbedaan VAS yang signifikan pada kelompok injeksi metilprednisolone dibandingkan oral metilprednisolon dengan p=0,001 (p<0,005). NNT pada kelompok injeksi metilprednisolone 1,09 (0,28 [95% CI 0,008-0,032]), NNT pada kelompok oral metilprednisolon 2,22 (0,028 [95% CI 0,002-0,032]).
Kesimpulan: Injeksi metilprednisolon pada pasien CTS memberikan efikasi lebih baik dibandingkan dengan oral metilprednisolon. Penurunan VAS bermakna pada minggu pertama.
Kata kunci: Carpal tunnel syndrome, metilprednisolon
|