| Summary: |
Masa remaja adalah masa peralihan dari masa anak-anak menuju dewasa yang menyebabkan masa remaja rentan mengalami sikap dan perilaku yang dikenal sebagai kenakalan remaja seperti tawuran, merokok, pergaulan bebas dan penyalahgunaan obat-obat terlarang. Dampak dari kenakalan remaja akan membentuk remaja menjadi generasi penerus bangsa yang tidak berkualitas. Hal tersebut dapat dicegah atau diperbaiki dengan meningkatkan kemampuan psikososial remaja melalui pelatihan kecakapan hidup (life skills).
Tujuan penelitian: Untuk mengetahui efektivitas pelatihan kecakapan hidup (life skills) terhadap skor kenakalan remaja.
Metode penelitian: Jenis penelitian yang digunakan adalah kuasi eksperimental dengan rancangan non equivalent control group design.. Pengambilan sampel dilakukan dengan teknik purposive sampling. Sampel pada penelitian ini sebanyak 76 orang yang dibagi menjadi kelompok intervensi dan kelompok kontrol. Instrumen yang digunakan adalah modul pelatihan kecakapan hidup (life skills) dari Departemen Kesehatan Republik Indonesia Direktorat Bina Kesehatan Jiwa dan kuisioner kenakalan remaja. Analisis data yang digunakan adalah uji analitik paired T-test.
Hasil penelitian: Hasil analisis uji statistik pada kelompok kontrol menunjukan nilai P=0,036 (P<0,05) yang berarti terdapat perbedaan yang bermakna pada perubahan skor kelompok kontrol. Sedangkan pada kelompok intervensi menunjukan nilai P=0,137 (P>0,05) yang berarti tidak ada perbedaan yang bermakna pada perubahan skor kelompok intervensi.
Kesimpulan: Pelatihan kecakapan hidup (life skills) tidak efektif dalam menurunkan skor kenakalan remaja.
Kata kunci: Remaja, kenakalan remaja, kecakapan hidup (life skills).
|