Perhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)

Perubahan tata guna lahan sangatlah serius dan harus di beri perhatian lebih karena akan merubah karakteristrik hidrologi yang ada di wilayah tersebut dengan pengalihan fungsi yang awalnya di fungsikan untuk hutan tetapi di pergunakan sebagai area pemukiman, pertanian, industri dan lain lain. Sehing...

Full description

Main Author: Ichsan Deprilianto
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY 2016
Subjects:
HEC
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71430
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:71430
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:714302021-06-16T13:09:12ZPerhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)Ichsan DepriliantoHECHMS, DAS, SCS Curve Number, Snyder Unit HydrographPerubahan tata guna lahan sangatlah serius dan harus di beri perhatian lebih karena akan merubah karakteristrik hidrologi yang ada di wilayah tersebut dengan pengalihan fungsi yang awalnya di fungsikan untuk hutan tetapi di pergunakan sebagai area pemukiman, pertanian, industri dan lain lain. Sehingga kondisi sumber air yang ada di wilayah tersebut terganggu dan merubah sifat dari sungai yang berada di dekat wilayah tersebut, bukan tidak mungkin akan menimbulkan bencana yang tidak terduga seperti banjir. Dari dampak tersebut maka perlu suatu upaya untuk pengelolaan sumber daya air, dengan di lakukannya analisis hidrologi. Analisis hidroligi akan didasarkan pada data yang tersedia yang memberikan gambaran tentang prilaku hidrologi di suatu wilayah. Data tersebut dapat berupa data debit dan data curah hujan, bedasarkan sistem hidrologi debit merupakan suatu “keluaran” yang sangat di pengaruhi oleh “masukan” berupa hujan, resapan, penguapan dan lain lain. Oleh sebab itu berbagai metode telah di kembangkan guna mendekati nilai debit yang sesungguhnya, dengan pemodelan yang berbeda-beda.Dari penelitian ini DAS Pesanggrahan memiliki luas DAS sebesar 112,06 km2, dengan panjang sungai utama (L) 66,668 km2. Banyak model yang dapat di gunakan dalam pemodelan hidrologi ini, salah satunya adalah dengan menggunakan software HEC-HMS versi 4.1 (US Army Corp of Engineering, 2015) sebagai model yang digunakan saat ini, dan perlu di lakukan kajian kinerja model HEC-HMS, dalam hal ini adalah DAS Kali Pesanggrahan. Data curah hujan yang digunakan pada penelitian ini yaitu curah hujan harian maksimum dalam jangka waktu sepuluh tahun dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1994 yang di peroleh dari studi pengendalian banjir DAS Kali Pesanggrahan. Data curah hujan harian maksimum ini di dapat dari tiga stasiun hujan yang berada di kali poesanggrahan yaitu Jonggol, Sawangan, dan Darmaga. Metode perbandingan yang digunakan pada pemodelan HEC-HMS yaitu metode SCS Unit Hydrograf dengan loss method Green and Ampt, Initial and Constant, dan Exponential menghasilkan hasil yang hampir serupa sedangkan perbedaan signifikan terjadi pada loss method SCS Cuve Number. Metode Snyder Unit Hydrograph yang disandingkan dengan Exponential dan Green and Ampt menunjukan hasil yang hampir serupa dengan nilai debit puncak (Qp) untuk Green and Ampt 398 m2/s, Initial and Constant 589 m2/s, SCS Curve Number 57 m2/s, dan Exponential 804 m2/s pada metode SCS Unit Hydrograph, sedangkan loss method SCS Curve Number memiliki hasil yang selalu berbeda dengan nilai paling kecil diantara metode lainnya, olehkarenanya perlu pemahaman metode hidrologi dengan mendalam untuk dapat menggunakan/ memilih metode yang tersedia di dalam HEC-HMS. Kata kunci : HEC-HMS, DAS, SCS Curve Number, Snyder Unit Hydrograph.Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY2016Skripsi S189 hlmTA 2016 091Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71430
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic HEC
HMS, DAS, SCS Curve Number, Snyder Unit Hydrograph
spellingShingle HEC
HMS, DAS, SCS Curve Number, Snyder Unit Hydrograph
Ichsan Deprilianto
Perhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)
description Perubahan tata guna lahan sangatlah serius dan harus di beri perhatian lebih karena akan merubah karakteristrik hidrologi yang ada di wilayah tersebut dengan pengalihan fungsi yang awalnya di fungsikan untuk hutan tetapi di pergunakan sebagai area pemukiman, pertanian, industri dan lain lain. Sehingga kondisi sumber air yang ada di wilayah tersebut terganggu dan merubah sifat dari sungai yang berada di dekat wilayah tersebut, bukan tidak mungkin akan menimbulkan bencana yang tidak terduga seperti banjir. Dari dampak tersebut maka perlu suatu upaya untuk pengelolaan sumber daya air, dengan di lakukannya analisis hidrologi. Analisis hidroligi akan didasarkan pada data yang tersedia yang memberikan gambaran tentang prilaku hidrologi di suatu wilayah. Data tersebut dapat berupa data debit dan data curah hujan, bedasarkan sistem hidrologi debit merupakan suatu “keluaran” yang sangat di pengaruhi oleh “masukan” berupa hujan, resapan, penguapan dan lain lain. Oleh sebab itu berbagai metode telah di kembangkan guna mendekati nilai debit yang sesungguhnya, dengan pemodelan yang berbeda-beda.Dari penelitian ini DAS Pesanggrahan memiliki luas DAS sebesar 112,06 km2, dengan panjang sungai utama (L) 66,668 km2. Banyak model yang dapat di gunakan dalam pemodelan hidrologi ini, salah satunya adalah dengan menggunakan software HEC-HMS versi 4.1 (US Army Corp of Engineering, 2015) sebagai model yang digunakan saat ini, dan perlu di lakukan kajian kinerja model HEC-HMS, dalam hal ini adalah DAS Kali Pesanggrahan. Data curah hujan yang digunakan pada penelitian ini yaitu curah hujan harian maksimum dalam jangka waktu sepuluh tahun dari tahun 1985 sampai dengan tahun 1994 yang di peroleh dari studi pengendalian banjir DAS Kali Pesanggrahan. Data curah hujan harian maksimum ini di dapat dari tiga stasiun hujan yang berada di kali poesanggrahan yaitu Jonggol, Sawangan, dan Darmaga. Metode perbandingan yang digunakan pada pemodelan HEC-HMS yaitu metode SCS Unit Hydrograf dengan loss method Green and Ampt, Initial and Constant, dan Exponential menghasilkan hasil yang hampir serupa sedangkan perbedaan signifikan terjadi pada loss method SCS Cuve Number. Metode Snyder Unit Hydrograph yang disandingkan dengan Exponential dan Green and Ampt menunjukan hasil yang hampir serupa dengan nilai debit puncak (Qp) untuk Green and Ampt 398 m2/s, Initial and Constant 589 m2/s, SCS Curve Number 57 m2/s, dan Exponential 804 m2/s pada metode SCS Unit Hydrograph, sedangkan loss method SCS Curve Number memiliki hasil yang selalu berbeda dengan nilai paling kecil diantara metode lainnya, olehkarenanya perlu pemahaman metode hidrologi dengan mendalam untuk dapat menggunakan/ memilih metode yang tersedia di dalam HEC-HMS. Kata kunci : HEC-HMS, DAS, SCS Curve Number, Snyder Unit Hydrograph.
format Skripsi S1
author Ichsan Deprilianto
author_sort Ichsan Deprilianto
title Perhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)
title_short Perhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)
title_full Perhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)
title_fullStr Perhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)
title_full_unstemmed Perhitungan Debit Banjir Dengan Menggunakan Program Hec-Hms (Studi Kasus : Das Kali Pesanggrahan)
title_sort perhitungan debit banjir dengan menggunakan program hec-hms (studi kasus : das kali pesanggrahan)
physical 89 hlm
publisher Jur. Teknik Sipil Fak. Teknik UMY
publishDate 2016
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71430
isbn TA 2016 091
_version_ 1702752556004933632
score 14.79448