ARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014

Kajian tentang Artikulasi politik masyarakat eks pengungsi Maluku di Kota Baubau pada Pemilihan legislative tahun 2014 merupakan satu dari sekian kasus penerapan politik etnis di Indonesia. Dimana, eks pengungsi Maluku menginginkan salah satu wakilnya untuk menduduki kursi legislatif di daerah yan...

Full description

Main Author: Riswandi Suraabe Walli
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: IPEM 16 UMY 236 2016
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71512
PINJAM
id oai:lib.umy.ac.id:71512
recordtype oai_dc
spelling oai:lib.umy.ac.id:715122021-06-16T13:09:14ZARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014 Riswandi Suraabe WalliArtikulasi Politik, Politik Etnis Eks Pengungsi Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014, Serta Pengaruh TokohTokoh MasyarakatKajian tentang Artikulasi politik masyarakat eks pengungsi Maluku di Kota Baubau pada Pemilihan legislative tahun 2014 merupakan satu dari sekian kasus penerapan politik etnis di Indonesia. Dimana, eks pengungsi Maluku menginginkan salah satu wakilnya untuk menduduki kursi legislatif di daerah yang telah mereka tempati selama 15 (lima belas) tahun, hal ini dikarenakan selama kurun waktu tersebut tidak ada satu orangpun perwakilan dari mereka yang menduduki kursi legislatif. Wacana tersebut kemudian dimainkan oleh para elit politik etnis Maluku untuk mengusung ataupun secara kesadaran sendiri untuk maju dan ikut mengambil andil dalam pemilihan legislatif tahun 2014, dengan berlandas pada nasib eks pengungsi Maluku kedepan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, peneliti ingin mendeskripsikan fenomena atau keadaan yang berkaitan dengan artikulasi politik etnis eks pengungsi, dan pengaruh tokoh masyarakat terhadap pilihan politik eks pengungsi dalam pemilihan legislatif Kota Baubau tahun 2014. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, sehingga dapat diperoleh data primer maupun data sekunder. Data primer yang diperoleh berupa hasil wawancara terkait dengan politik identitas etnis, pengaruh tokoh masyarakat, bentuk artikulasi kepentingan politik, serta keterlibatan eks pengungsi Maluku dalam Pileg tahun 2014. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi dokumen, baik berupa laporan, peta, hasil rekapitulasi suara. Data-data tersebut kemudian diseleksi dan dianalisis untuk selanjutnya disusun dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Artikulasi politik adalah salah satu fungsi yang dijalankan dalam proses pembuatan kebijakan publik, yang didalamnya terdapat kegiatan penggabungan berbagai kepentingan dan tuntutan dalam masyarakat yang akan diimplemetasikan. Politik etnis merupakan politik identitas yang dimunculkan sebagai upaya perebutan kekuasaan, yang cenderung mengukuhkan dan memperkuat identitas etnis, Keterlibatan masyarakat eks pengungsian dalam pemilihan legislatif Kota Baubau tahun 2014, merupakan wujud dari artikulasi kepentingan eks pengungsian Maluku, untuk mengefektifkan tuntutan kelompoknya untuk ikut terlibat secara langsung dalam mempengaruhi kebijakan, dan merumuskan kebijakan, dalam politik etnis, tokoh masyarakat masih mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dan sangat menentukan dalam mempengaruhi perolehan suara. Politik etnis tidak selamanya menjadi politik intoleran, rawan konflik, dan sebagainnya, politik etnis justru menjadi warna dan ciri khas tersendiri dalam masyarakat multikultural Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah diperlukan suatu pemahaman yang secara khusus bahwa dalam artikulasi kepentingan, politik etnis tidak sekedar memperjuangkan kepentingan kelompok etnis tertentu, namun secara umum masyarakat dalam hal ini merupakan seluruh etnis yang ada dalam daerah pemilihan tersebut. Praktek politik etnis yang terjadi di Kota Baubau, khususnya di Kecamatan Wolio, sangat penting untuk dilakukan ekspansi pada daerah multietnis yang rawan konflik, dengan harapan agar konflik politik yang berdasarkan pada etnis dapat dikurangi dan dihilangkan. Kata Kunci: Artikulasi Politik, Politik Etnis Eks Pengungsi Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014, Serta Pengaruh Tokoh-Tokoh Masyarakat. IPEM 16 UMY 2362016Skripsi S1114 halSKR FISIP 236Bahasa Indonesiahttp://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71512
institution Universitas Muhammadiyah Yogyakarta
collection Perpustakaan Yogyakarta
language Bahasa Indonesia
topic Artikulasi Politik, Politik Etnis Eks Pengungsi Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014, Serta Pengaruh Tokoh
Tokoh Masyarakat
spellingShingle Artikulasi Politik, Politik Etnis Eks Pengungsi Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014, Serta Pengaruh Tokoh
Tokoh Masyarakat
Riswandi Suraabe Walli
ARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
description Kajian tentang Artikulasi politik masyarakat eks pengungsi Maluku di Kota Baubau pada Pemilihan legislative tahun 2014 merupakan satu dari sekian kasus penerapan politik etnis di Indonesia. Dimana, eks pengungsi Maluku menginginkan salah satu wakilnya untuk menduduki kursi legislatif di daerah yang telah mereka tempati selama 15 (lima belas) tahun, hal ini dikarenakan selama kurun waktu tersebut tidak ada satu orangpun perwakilan dari mereka yang menduduki kursi legislatif. Wacana tersebut kemudian dimainkan oleh para elit politik etnis Maluku untuk mengusung ataupun secara kesadaran sendiri untuk maju dan ikut mengambil andil dalam pemilihan legislatif tahun 2014, dengan berlandas pada nasib eks pengungsi Maluku kedepan. Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan kualitatif, peneliti ingin mendeskripsikan fenomena atau keadaan yang berkaitan dengan artikulasi politik etnis eks pengungsi, dan pengaruh tokoh masyarakat terhadap pilihan politik eks pengungsi dalam pemilihan legislatif Kota Baubau tahun 2014. Data-data dalam penelitian ini dikumpulkan melalui wawancara, dokumentasi, dan observasi, sehingga dapat diperoleh data primer maupun data sekunder. Data primer yang diperoleh berupa hasil wawancara terkait dengan politik identitas etnis, pengaruh tokoh masyarakat, bentuk artikulasi kepentingan politik, serta keterlibatan eks pengungsi Maluku dalam Pileg tahun 2014. Sedangkan data sekunder diperoleh dari studi dokumen, baik berupa laporan, peta, hasil rekapitulasi suara. Data-data tersebut kemudian diseleksi dan dianalisis untuk selanjutnya disusun dalam bentuk laporan penelitian. Penelitian ini menghasilkan kesimpulan bahwa Artikulasi politik adalah salah satu fungsi yang dijalankan dalam proses pembuatan kebijakan publik, yang didalamnya terdapat kegiatan penggabungan berbagai kepentingan dan tuntutan dalam masyarakat yang akan diimplemetasikan. Politik etnis merupakan politik identitas yang dimunculkan sebagai upaya perebutan kekuasaan, yang cenderung mengukuhkan dan memperkuat identitas etnis, Keterlibatan masyarakat eks pengungsian dalam pemilihan legislatif Kota Baubau tahun 2014, merupakan wujud dari artikulasi kepentingan eks pengungsian Maluku, untuk mengefektifkan tuntutan kelompoknya untuk ikut terlibat secara langsung dalam mempengaruhi kebijakan, dan merumuskan kebijakan, dalam politik etnis, tokoh masyarakat masih mempunyai pengaruh yang sangat signifikan dan sangat menentukan dalam mempengaruhi perolehan suara. Politik etnis tidak selamanya menjadi politik intoleran, rawan konflik, dan sebagainnya, politik etnis justru menjadi warna dan ciri khas tersendiri dalam masyarakat multikultural Saran yang dapat diajukan dalam penelitian ini adalah diperlukan suatu pemahaman yang secara khusus bahwa dalam artikulasi kepentingan, politik etnis tidak sekedar memperjuangkan kepentingan kelompok etnis tertentu, namun secara umum masyarakat dalam hal ini merupakan seluruh etnis yang ada dalam daerah pemilihan tersebut. Praktek politik etnis yang terjadi di Kota Baubau, khususnya di Kecamatan Wolio, sangat penting untuk dilakukan ekspansi pada daerah multietnis yang rawan konflik, dengan harapan agar konflik politik yang berdasarkan pada etnis dapat dikurangi dan dihilangkan. Kata Kunci: Artikulasi Politik, Politik Etnis Eks Pengungsi Dalam Pemilihan Legislatif Tahun 2014, Serta Pengaruh Tokoh-Tokoh Masyarakat.
format Skripsi S1
author Riswandi Suraabe Walli
author_sort Riswandi Suraabe Walli
title ARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
title_short ARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
title_full ARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
title_fullStr ARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
title_full_unstemmed ARTIKULASI POLITIK MASYARAKAT EKS PENGUNGSI MALUKU DI KOTA BAUBAU, PROVINSI SULAWESI TENGGARA, PADA PEMILU LEGISLATIF TAHUN 2014
title_sort artikulasi politik masyarakat eks pengungsi maluku di kota baubau, provinsi sulawesi tenggara, pada pemilu legislatif tahun 2014
physical 114 hal
publisher IPEM 16 UMY 236
publishDate 2016
url http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71512
isbn SKR FISIP 236
_version_ 1702752572200189952
score 14.79448