PENGARUH FAKTOR INTERNAL DAN FAKTOR EKSTERNAL TERHADAP KEPATUHAN PERAWAT DALAM MELAKSANAKAN STANDAR PROSEDUR OPERASIONAL (SPO) PEMASANGAN INFUS DI RUMAH SAKIT PKU MUHAMMADIYAH YOGYAKARTA UNIT II

Latar belakang: Pemasangan infus merupakan prosedur yang sering dilakukan di rumah sakit, namun hal ini mempunyai risiko tinggi terjadinya infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut Hospital associated Infections (HAIs) apabila tidak dilakukan sesuai prosedur. Kepatuhan dalam menjalankan standar...

Full description

Main Author: Shafira Rizqa Ananda
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKU 15 UMY 611 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71525
PINJAM
Summary: Latar belakang: Pemasangan infus merupakan prosedur yang sering dilakukan di rumah sakit, namun hal ini mempunyai risiko tinggi terjadinya infeksi nosokomial atau yang sekarang disebut Hospital associated Infections (HAIs) apabila tidak dilakukan sesuai prosedur. Kepatuhan dalam menjalankan standar prosedur operasional pada setiap pemasangan infus berguna untuk mencegah infeksi nosokomial khususnya flebitis. Penelitian yang telah dilakukan di Rumah Sakit PKU Muhammadiyah Bantul pada tahun 2012, dari 90% pasien yang dilakukan pemasangan infus, terdapat 3,2% responden yang mengalami flebitis. Tujuan Penelitian: Tujuan umum dalam penelitian ini adalah mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi kepatuhan perawat dalam melaksanakan standar prosedur operasional pemasangan infus di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II. Metode: Penelitian ini menggunakan desain non eksperimental yang dilakukan secara cross sectional dengan populasi seluruh perawat yang bekerja di RS PKU Muhammadiyah Yogyakarta Unit II yang berjumlah 96 orang. Besar sampel 30 orang perawat untuk data kualitatif dan 96 sampel untuk data kuantitatif. Sampel kualitatif diambil dengan menggunakan proportionate simple random sampling. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah faktor internal (umur, jenis kelamin, pendidikan, masa kerja, pengetahuan, sikap) dan faktor eksternal (karakteristik organisasi, karakteristik kelompok, beban kerja, lingkungan kerja, karakteristik pekerjaan), sedangkan variable terikatnya adalah kepatuhan kerawat terhadap SPO dalam melaksanakan tindakan pemasangan infus. Hasil dan Pembahasan: Setelah data diperoleh kemudian dianalisis menggunakan uji regresi logistik dengan teknik Forward Stepwise. Tingkat kemaknaan yang ditetapkan adalah Sig. <0,05. Pada jenis kelamin didapatkan nilai (Sig.=0,075), pada umur didapatkan nilai (Sig.=0,0283), pada tingkat pendidikan didapatkan nilai (Sig.=1,321), pada masa kerja didapatkan nilai (Sig.=0,283), pada sikap didapatkan nilai (Sig.=0,014), pada pengetahuan didapatkan nilai (Sig.=2,025), dan pada faktor eksternal didapatkan nilai (Sig.=0,949). Dari hasil tersebut terlihat bahwa Sig.>0,05 artinya tidak bermakna sehingga tidak ada pengaruh antara jenis kelamin, umur, tingkat pendidikan, masa kerja, pengetahuan, dan faktor eksternal dengan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO pemasangan infus. Sedangkan pada sikap didapatkan nilai (Sig.=0,014) yang artinya bermakna sehingga ada pengaruh antara sikap dan kepatuhan perawat dalam pelaksanaan SPO pemasangan infus. Kesimpulan: Hasil analisis multivariat menunjukan bahwa dari faktor internal dan faktor eksternal yang diteliti hanya ditemukan satu faktor yang berpengaruh terhadap kepatuhan perawat dalam melaksanakan SPO pemasangan infus yaitu sikap (Sig. <0,05; sig. = 0,014). Hasil uji regresi logistik dengan menggunakan metode Forward Stepwise pada penelitian ini didapatkan hasil sebesar 87,1%, hal ini membuktikan seberapa besar pengaruh sikap terhadap kepatuhan perawat dalam melaksanakan pemasangan infus.
Physical Description: 70 hal
ISBN: SKR FKIK 611