PENGARUH LIMBAH PADAT STYROFOAM PADA CAMPURAN HRS-WC DITINJAU DARI KARAKTERISTIK MARSHALL

Penggunaan styrofoam didasarkan pada peningkatan produksi bahan tersebut di Indonesia. Seiring dengan itu, maka limbah styrofoam yang tidak terpakai di lingkungan semakin meningkat. Masalah ini semakin besar dikarenakan styrofoam tidak dapat terurai dengan mudah apabila hanya dibiarkan begitu saja....

Full description

Main Author: Feriz Vanhouten
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FT TS 16 UMY 053 2016
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71588
PINJAM
Summary: Penggunaan styrofoam didasarkan pada peningkatan produksi bahan tersebut di Indonesia. Seiring dengan itu, maka limbah styrofoam yang tidak terpakai di lingkungan semakin meningkat. Masalah ini semakin besar dikarenakan styrofoam tidak dapat terurai dengan mudah apabila hanya dibiarkan begitu saja. Oleh karena itu diperlukan usaha untuk mengubah limbah bahan tersebut menjadi sesuatu yang lebih berguna, salah satunya sebagai bahan tambah (additive) yang digunakan dalam campuran HRS – Wearing Course, yang diharapkan selain menaikkan fungsi struktural jalan juga dapat menekan biaya pembuatan campuran perkerasan tanpa mengurangi kenyamanan dan keamanan pengguna jalan. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh penambahan styrofoam dalam campuran HRS-WC terhadap parameter Marshall. Pada penelitian ini menggunakan styrofoam sebagai bahan tambah (additive) yang digunakan dalam campuran HRS – Wearing Course dengan kadar aspal optimum sebesar 7% dan kadar styrofoam yang diuji sebesar 0%, 1%, 3%, dan 5% dengan metode Marshall. Dari hasil penelitian dari nilai penetrasi, berat jenis, elastisitas cenderung menurun dengan bertambahnya kadar styrofoam dan untuk titik lembek semakin meningkat seiring bertambahnya kadar styrofoam. Selanjutnya untuk hasil KAO dari kadar aspal 7% dengan campuran Styrofoam pada pengujian Marshall yang meliputi nilai kerapatan (density), VFWA, Stabilitas, Kelelehan (Flow) dan Marshall Quotient (MQ) semakin meningkat dan untuk hasil dari VITM dan VMA semakin menurun seiring bertambahnya kadar styrofoam, namun untuk hasil VITM untuk 5% tidak memenuhi persyaratan yang di tentukan yakni 4%-6% Dari hasil yang di dapat di sesuaikan dengan Spesifikasi Umum Bina Marga Edisi 2010 (Revisi 3).
Physical Description: 82 hal
ISBN: SKR F T 053