| Summary: |
Sirosis hati merupakan penyakit kronis pada hati dengan
inflamasi dan fibrosis hati. Salah satu komplikasi sirosis hati yang paling sering
adalah ruptur varises esofagus. Penelitian di Indonesia menunjukkan prevalensi
ruptur varises esofagus pada sirosis hati sebesar 70% dengan mortalitas 26,6%.
Setelah terdiagnosis sirosis sebaiknya dilakukan skrining endoskopi untuk
menentukan ada tidaknya varises esofagus. Namun, endoskopi menimbulkan
ketidaknyamanan bagi pasien dan memerlukan biaya tinggi. Keparahan dari
sirosis hati mengakibatkan penurunan albumin dan kenaikan globulin (rasio
albumin/globulin). Sehingga perlu diteliti apakah ada hubungan antara rasio
albumin/globulin dengan derajat varises esofagus.
Metode: Desain penelitian ini adalah penelitian analitik observasional dengan
pendekatan cross sectional. Pengumpulan data dilakukan di ruang rekam medik
RSUP Dr. Sardjito Yogyakarta pada awal bulan Agustus 2015. Data dikumpulkan
dari 32 sampel menggunakan rekam medik. Data dianalisis menggunakan uji
korelasi Spearman.
Hasil: Rata-rata kadar albumin turun, yaitu 2,6 g/dL dan rata-rata kadar globulin
naik yaitu 3,47 g/dL. Terdapat 6 orang (18,7%) memiliki varises esofagus yang
kecil, 12 orang (37,5%) berukuran sedang dan 14 orang (43,8%) yang memiliki
varises esofagus ukuran besar. Terdapat korelasi negatif antara rasio
albumin/globulin dan derajat varises esofagus (r=-0,501; p=0,004).
Kesimpulan: Rasio albumin/globulin dapat memprediksi derajat varises esofagus
pada pasien sirosis hati.
Kata kunci: rasio albumin/globulin, derajat varises esofagus, sirosis hati.
|