PROFIL PENGGUNAAN OBAT PADA PASIEN RAWAT JALAN DI RUMAH SAKIT UMUM DAERAH KARDINAH TEGAL BERDASAR INDIKATOR PERESEPAN WHO PERIODE JANUARI

Penggunaan obat tidak rasional mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan masyarakat yang merupakan masalah global. Survei di sarana pelayanan kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa ketidakrasionalan penggunaan obat masih tinggi. Ketidakrasionalan yang sering terjadi antara lain polifarmasi, pe...

Full description

Main Author: Yanuar Anugrah Wijaya
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: PSIK 15 UMY 592 2015
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=71618
PINJAM
Summary: Penggunaan obat tidak rasional mengakibatkan rendahnya derajat kesehatan masyarakat yang merupakan masalah global. Survei di sarana pelayanan kesehatan di Indonesia menunjukkan bahwa ketidakrasionalan penggunaan obat masih tinggi. Ketidakrasionalan yang sering terjadi antara lain polifarmasi, penggunaan obat non esensial, penggunaan antimikroba yang tidak tepat, penggunaan injeksi secara berlebihan, penulisan resep yang tidak sesuai dengan pedoman klinis, ketidakpatuhan pasien dan pengobatan sendiri secara tidak tepat. Ketidaktepatan peresepan dapat mengakibatkan masalah seperti tidak tercapainya tujuan terapi, meningkatkan kejadian efek samping obat, meningkatnya resistensi antibiotik, penyebaran infeksi melalui injeksi yang tidak steril, dan meningkatkan biaya yang harus dikeluarkan. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pola penggunaan obat pada pasien di instalasi rawat jalan Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal pada tahun 2013 berdasarkan indikator WHO 1993. Penelitian ini termasuk penelitian deskriptif non eksperimental. Data diambil secara retrospektif dari resep pasien rawat jalan di Instalasi Farmasi Rumah Sakit Umum Daerah Kardinah Tegal tahun 2013 dan dianalisis berdasarkan indikator WHO 1993. Pengambilan sampel menggunakan metode systematic random sampling dengan jumlah sampel sebanyak 600 sampel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa rata-rata jumlah item obat tiap lembar resep adalah 2,73 item lebih tinggi dari standar WHO 1993 yaitu 1,8-2,2 item. Persentase peresepan obat generik sebanyak 73,73% lebih rendah dari standar WHO 1993 yaitu >82%, persentase peresepan antibiotik sebanyak 30,33% lebih tinggi dari standar WHO 1993 yaitu 22,7%, persentase peresepan obat dengan sediaan injeksi sebanyak 1,3% lebih tinggi dari standar WHO 1993 yaitu 0%, dan persentase peresepan obat yang sesuai dengan Formularium Rumah Sakit sebanyak 97,86% lebih rendah dari standar WHO 1993 yaitu 100%.
Physical Description: 42 hal
ISBN: SKR FKIK 592