Summary: |
Pengobatan kanker dengan metode pembedahan dan obat kemoterapi masih dirasakan kurang efektif karena menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan. Ko-kemoterapi adalah usaha mengkombinasikan obat kemoterapi dan tanaman herbal dengan tujuan untuk memaksimalkan efektivitas dan meminimalkan toksisitas dari obat kemoterapi. Biji petai (Parkia speciosa) disinyalir cocok sebagai agen ko-kemoterapi. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui efek ko-kemoterapi ekstrak biji petai (Parkia speciosa) dengan Doxorubicin terhadap proliferasi karsinoma sel skuamosa pada lidah tikus (Sprague dawley) melalui ekspresi gen Ki-67
Sebanyak 42 ekor tikus Sprague dawley dibagi menjadi 6 kelompok. Kelompok 1 sebagai kontrol negative, sedangkan kelompok 2 sampai 6 dijadikan model kanker lidah dengan aplikasi 4-NQO selama 12 minggu. Setelah 12 minggu perlakuan, kelompok 2 diberi aquades, kelompok 3 diberi Doxorubicin 4,6mg/KgBB, sedangkan kelompok 4, 5, 6 diberi 100, 200, 400 mg/KgBB ekstrak biji petai yang dikombinasikan dengan Doxorubicin 4,6mg/KgBB. Perlakuan dilakukan selama 2 minggu. Pada minggu ke 14 seluruh tikus diambil lidahnyauntuk dijadikan preparat. Preparat diberi dilakukan pewarnaan imunohistokimia Ki-67 dan dihitung jumlah sel yang imunopositif.
|