Summary: |
Latar belakang: Sectio Caesarea (SC) merupakan tindakan bedah untuk melahirkan bayi yang dilakukan dengan cara insisi pada dinding abdomen. Data menunjukkan tingkat persalinan SC 15,3% dari 20.591 ibu yang melahirkan pada 33 provinsi di Indonesia. Ibu dengan persalinan SC mengalami nyeri skala tinggi pada 24 jam pertama. Manajemen nyeri yang buruk dapat mengakibatkan menurunnya kualitas hidup, memperpanjang waktu hospitalisasi dan terhambatnya mobilisasi dini pada 10 jam pertama post SC. Penanganan nyeri dilakukan secara farmakologi dan non-farmakologi. Upaya penanganan nyeri secara non-farmakologi salah satunya adalah dzikir. Metode dzikir memiliki banyak manfaat seperti memberikan ketenangan karena berdoa dan berserah diri.
Tujuan: Untuk mengetahui pengaruh dzikir terhadap penurunan skala nyeri pada ibu post Sectio Caesarea.
Metode: Quasi-eksperimen with pre-test and post-test with control group design. Jumlah sampel sebesar 40 responden didapatkan dengan teknik Accidental Sampling kemudian dilakukan teknik Simple Random Sampling untuk memilih pasien masuk ke dalam kelompok kontrol dan intervensi. Data diuji dengan uji komparasi parametrik Paired T-test dan Independent T-test
Hasil: Terdapat pengaruh dzikir terhadap penurunan skala nyeri pada ibu post SC. Dengan hasil dari uji Independent T-test p=0,003 (p<0,05) (95% CI: -2,114 - -0,486), mean difference sebesar -1,300. Sedangakan hasil dari uji Paired T-test didapatkan hasil mean difference sebesar 0,250 pada kelompok kontrol dan 1,850 pada kelompok intervensi dengan nilai Sig. p= 0,000 (p<0,05)
Kesimpulan: Terdapat pengaruh dzikir terhadap penurunan skala nyeri pada ibu post Sectio Caesarea (SC).
|