Summary: |
Latar belakang : Kecemasan merupakan suasana perasaan (mood) yang ditandai oleh gejala-gejala jasmaniah seperti ketegangan fisik dan kekhawatiran terhadap masa yang akan dating. Unsur yang paling dominan menyebabkan kecemasan adalah unsur kognitif yakni kekhawatiran dan pikiran negatif yang menganggap tes dapat mengancam posisi siswa. Metode SEFT mengasumsikan kesembuhan berasal dari Tuhan, dengan cara yakin, khusyu, ikhlas, pasrah dan syukur. Penerapan SEFT dapat dilakukan di berbagai bidang, salah satunya di sekolah. Metode SEFT juga dapat digunakan pada pengendalian emosi, misalnya pada siswa yang mengalami gangguan emosi (bandel, sukar konsentrasi, malas belajar, moody), masalah yang berkaitan dengan perubahan hormon seksual pada remaja, dsb. Tujuan penelitian ini untuk menganalisis pengaruh metode SEFT terhadap penurunan tingkat kecemasan bagi siswa SMP yang akan menghadapi ujian.
Metode :Penelitian ini menggunakan desain quasi eksperimental dengan rancangan two group pretest-posttest with control group design di SMP Negeri 1 Kasihan dari bulan Oktober 2015 sampai Februari 2016. Instrumen penelitian ini menggunakan kuisioner Taylor Manifest Anxiety Scale (TMAS) dan skala persepsi pasien tentang kecemasan.
Hasil :Penelitian ini menggunakan analisaWilcoxon, didapatkan hasil 29 (65,9%) siswa mengalami penurunan kecemasan pada terapi dan 15 (34,1%) siswa pada kelompok kontrol. Sedangkan siswa yang mengalami peningkatan kecemasan pada kelompok terapi sebanyak 3 siswa (20%) dan sebanyak 12 (80%) siswa pada sampel kontrol.
Kesimpulan :Terdapat pengaruh yang bermakna pada sebelum dan sesudah dilakukan terapi SEFT terhadap siswa SMP Negeri 1 kasihan dengannilai p=0,00
|