Model Struktur Portal Pelana untuk Rumah Tinggal Satu Lantai sebagai Mitigasi Bangunan di Daerah Rawan Gempa

Gempabumi di berbagai belahan bumi telah menimbulkan korban jiwa, hilangnya harta benda dan rusaknya bangunan serta infrastruktur yang ada. Salah satu gempabumi yang menimbulkan kerusakan parah adalah gempabumi di Bantul, Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Departemen Pekerjaan Umum mencatat sebanyak 570.4...

Full description

Main Author: Pinta Astuti, Restu Faizah
Format: Proceeding
Language: Bahasa Indonesia
Published: Institut Teknologi Bandung 2016
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=72274
PINJAM
Summary: Gempabumi di berbagai belahan bumi telah menimbulkan korban jiwa, hilangnya harta benda dan rusaknya bangunan serta infrastruktur yang ada. Salah satu gempabumi yang menimbulkan kerusakan parah adalah gempabumi di Bantul, Yogyakarta pada 27 Mei 2006. Departemen Pekerjaan Umum mencatat sebanyak 570.490 rumah rusak akibat gempa ini, terdiri dari rumah rusak berat, rusak sedang, dan rusak ringan. Salah satu usaha pengurangan risiko kerusakan rumah tinggal akibat gempabumi yaitu penggunaan bahan bangunan yang ringan, karena gaya geser dasar bangunan akan semakin meningkat dengan bertambahnya berat struktur (Faizah, 2013). Laminated Veneer Lumber (LVL) Sengon merupakan bahan bangunan yang berasal dari kearifan lokal dan mudah didapatkan di Yogyakarta. Sifat dari LVL Sengon yang ringan dimungkinkan dapat meminimalisasi kerusakan akibat gempabumi, jika digunakan sebagai rangka rumah tinggal, sehingga model rumah tinggal dalam penelitian ini menggunakan produk LVL. Penelitian ini difokuskan pada pemanfaatan struktur portal pelana yang memiliki penampang non prismatis sebesar 400x200 mm2 dan 200x200 mm2 pada ujung lainnya dengan material Laminated Veneer Lumber (LVL) Sengon bentang 8 m dan tinggi 5 m untuk rangka bangunan rumah tinggal sederhana 1 lantai dengan luas 8x8 m2 . Sambungan balok dan kolom pada struktur tersebut terdiri dari 4 baut berdiameter 9.45 mm dan pelat baja tebal 3.8 mm. Struktur portal pelana ini dipilih karena kemudahan pelaksanaan dan sambungan konstruksi kayu dapat menyerap energi lebih banyak apabila terjadi beban gempa. Pemodelan struktur bangunan dilakukan dengan perangkat lunak SAP2000 v.11. Beban yang diaplikasikan berupa beban mati, beban hidup, beban angin, dan beban gempa wilayah Bantul, Yogyakarta. Hasil pemodelan struktur didapatkan periode getar alami struktur 0.1964 detik dan gaya geser dasar arah X sebesar 8.854 kN dan gaya geser dasar arah Y sebesar 5.184 kN.
ISBN: -