Politik Lokal di Indonesia

Selama puluhan tahun satu-satunya ilmuwan sosial yang mengunjungi provinsi-provinsi Indonesia hanyalah para antropolog . Siapapun yang tertarik pada politik atau ekonomi terutama hanya berkutat di Jakarta, pusat dari segala macam aksi . Pandangan kita mengenai negeri terbesar nomor empat di dunia it...

Full description

Format: Buku Teks
Language: Bahasa Indonesia
Published: KITLV 2007
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=72550
PINJAM
Summary: Selama puluhan tahun satu-satunya ilmuwan sosial yang mengunjungi provinsi-provinsi Indonesia hanyalah para antropolog . Siapapun yang tertarik pada politik atau ekonomi terutama hanya berkutat di Jakarta, pusat dari segala macam aksi . Pandangan kita mengenai negeri terbesar nomor empat di dunia itu terancam menjadi simplistis dan kurang memiliki bobot nyata. Kemudian, pada tahun 1998, Indonesia terpuruk ke dalam sebuah krisis yang tidak dapat dipahami dengan piranti-piranti yang simplistis. Setelah masa 37 tahun yang diwarnai dengan stabilitas yang dipaksakan , Orde baru tamat riwayatnya . Di provinsi-provinsi mulai terjadi hal-hal yang tidak siap dihadapi oleh siapa pun, Salah satunya adalah demokratisasi; contoh lain adalah desentralisasi. Bangkitlah identitas-identitas etnis dan religius yang sebelum itu terkubur di balik ideologi modernisasi Orde Baru. Bentuk kompetisi politis yang kadang-kadang diwarnai kekerasan dan bentuk pencarian untung mulai tampak dengan gamblang. Buku Bunga rampai ini adalah buah dari proyek penelitian dua tahun di KITLV. Penelitian itu mengerahkan sebuah kelompok internasional yang terdiri atas 24 peneliti-terutama dari Indonesia dan Belanda , dan juga dari Amerika Serikat , Australia, Jerman, Kanada, dan Portugal.
Physical Description: 706 hlm
ISBN: ISBN:978-979-461-615-4