Summary: |
Jumlah pasien gagal ginjal mengalami peningkatan setiap tahunnya. Pasien gagal ginjal kronik memerlukan terapi dialisis untuk mempertahankan hidupnya. Hemodialisis merupakan terapi dialisis yang banyak digunakan pasien gagal ginjal kronik. Hemodialisis memiliki beberapa dampak salah satunya yaitu psikologis seperti kecemasan. Pasien yang mengalami kecemasan membuat terapi hemodialisis tidak optimal.
Tujuan: Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor-faktor yang berhubungan dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal kronik yang menjalani hemodialisis di PKU Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Metode Penelitian: Penelitian ini adalah penelitian kuantitatif dengan pendekatan cross sectional. Teknik yang digunakan adalah total sampling dan didapatkan 85 responden. Pengambilan data pada bulan April 2016. Pengumpulan data menggunakan kuesioner Generalized Anxiety Disorder (GAD) 7 dan Social Support Questionnaire (SSQ) 6. Analisis penelitian ini adalah analisis univariat dan bivariat menggunakan uji Kolmogorov-Smirnov dan uji korelasi Somers’d.
Hasil Penelitian: Hasil analisis uji univariat adalah mayoritas pasien berumur pada tahap lansia awal (46 - 55 tahun) (36,5 %), pasien berjenis kelamin laki-laki (69,4 %), pasien yang bekerja (56,5 %), pasien dengan lama hemodialisisnya > 6 bulan (89,4 %), pasien dengan dukungan sosial yang buruk (61,2 %) dan pasien dengan tingkat kecemasan minimal (76,5 %). Hasil analisis uji bivariat didapatkan hasil p > 0,05 yang berarti tidak terdapat hubungan yang bermakna antara variabel dependen dengan variabel independen.
Kesimpulan: Tidak terdapat hubungan yang bermakna antara faktor usia, jenis kelamin, pekerjaan , lama hemodialisis dan dukungan sosial dengan tingkat kecemasan pasien gagal ginjal yang menjalani hemodialisis di PKU Muhammadiyah 2 Yogyakarta.
Kata Kunci: Dukungan sosial, gagal ginjal kronik, hemodialisis, Tingkat kecemasan
|