Summary: |
Anak-anak usia 6-9 tahun adalah golongan usia yang dinilai
rentan terkena karies. Beberapa faktor yang dinilai sering menjadi penyebab
karies adalah diet makanan, kebiasaan menyikat gigi, serta kerentanan gigi.
Kerentanan gigi mencakup kondisi rongga mulut serta lingkungan sekitar yang
mempengaruhi gigi, salah satunya adalah volume saliva. Salah satu cara yang
telah lama diteliti untuk mencegah timbulnya karies di antaranya adalah dengan
berkumur. Penggunaan siwak (Salvadora persica) sebagai kandungan yang
terdapat dalam obat kumur dinilai mampu meningkatkan volume saliva pada anak,
selain itu siwak juga telah disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad
Sallallahu’alaihiwasallam mampu membuat mulut bersih dan mendatangkan ridha
Allah.
Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan
antara kumur ekstrak siwak (Salvadora persica) dan infus siwak terhadap volume
saliva pada anak usia 6-9 tahun.
Metode : Penelitian menggunakan metode quasi experimental dengan pendekatan
one group pretest-posttest melibatkan 27 subyek yang dipilih melalui teknik
stratified random sampling. Subyek berkumur dengan larutan kumur ekstrak
siwak, larutan kumur infus siwak dan air mineral selama 30 detik dengan washed
out period selama satu minggu. Sampel saliva diambil sebelum dan setelah
berkumur dengan metode spitting ke dalam measuring glass. Sampel kemudian
diukur volumenya menggunakan pipet ukur. Hasil pengukuran dianalisis
menggunakan uji normalitas distribusi data metode analisis Shapiro-wilk, uji
varians data Levene’s test dan uji hipotesis Wilcoxon.
Hasil : Hasil uji hipotesis Wilcoxon menunjukkan bahwa 0,001 pada larutan
ekstrak siwak dan 0,033 pada larutan infus siwak yang berarti p<0,05.
Kesimpulan : Terdapat perbedaan kumur ekstrak siwak (Salvadora persica) dan
kumur infus siwak terhadap volume saliva pada anak usia 6-9 tahun secara
signifikan.
Kata kunci: Saliva, volume saliva, anak-anak, kumur, Salvadora persica,
ekstrak, infus
|