PERBEDAAN ANTARA KUMUR EKSTRAK SIWAK (Salvadora persica) DAN KUMUR INFUS SIWAK TERHADAP VOLUME SALIVA PADA ANAK USIA 6-9 TAHUN (Kajian pada Siswa SDIT Insan Utama)

Anak-anak usia 6-9 tahun adalah golongan usia yang dinilai rentan terkena karies. Beberapa faktor yang dinilai sering menjadi penyebab karies adalah diet makanan, kebiasaan menyikat gigi, serta kerentanan gigi. Kerentanan gigi mencakup kondisi rongga mulut serta lingkungan sekitar yang mempengaruhi...

Full description

Main Author: Nabila Yusaf
Format: Skripsi S1
Language: Bahasa Indonesia
Published: FKG 16 UMY 2016
Subjects:
Online Access: http://oaipmh-jogjalib.umy.ac.idkatalog.php?opo=lihatDetilKatalog&id=72848
PINJAM
Summary: Anak-anak usia 6-9 tahun adalah golongan usia yang dinilai rentan terkena karies. Beberapa faktor yang dinilai sering menjadi penyebab karies adalah diet makanan, kebiasaan menyikat gigi, serta kerentanan gigi. Kerentanan gigi mencakup kondisi rongga mulut serta lingkungan sekitar yang mempengaruhi gigi, salah satunya adalah volume saliva. Salah satu cara yang telah lama diteliti untuk mencegah timbulnya karies di antaranya adalah dengan berkumur. Penggunaan siwak (Salvadora persica) sebagai kandungan yang terdapat dalam obat kumur dinilai mampu meningkatkan volume saliva pada anak, selain itu siwak juga telah disebutkan dalam hadits Nabi Muhammad Sallallahu’alaihiwasallam mampu membuat mulut bersih dan mendatangkan ridha Allah. Tujuan : Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui apakah ada perbedaan antara kumur ekstrak siwak (Salvadora persica) dan infus siwak terhadap volume saliva pada anak usia 6-9 tahun. Metode : Penelitian menggunakan metode quasi experimental dengan pendekatan one group pretest-posttest melibatkan 27 subyek yang dipilih melalui teknik stratified random sampling. Subyek berkumur dengan larutan kumur ekstrak siwak, larutan kumur infus siwak dan air mineral selama 30 detik dengan washed out period selama satu minggu. Sampel saliva diambil sebelum dan setelah berkumur dengan metode spitting ke dalam measuring glass. Sampel kemudian diukur volumenya menggunakan pipet ukur. Hasil pengukuran dianalisis menggunakan uji normalitas distribusi data metode analisis Shapiro-wilk, uji varians data Levene’s test dan uji hipotesis Wilcoxon. Hasil : Hasil uji hipotesis Wilcoxon menunjukkan bahwa 0,001 pada larutan ekstrak siwak dan 0,033 pada larutan infus siwak yang berarti p<0,05. Kesimpulan : Terdapat perbedaan kumur ekstrak siwak (Salvadora persica) dan kumur infus siwak terhadap volume saliva pada anak usia 6-9 tahun secara signifikan. Kata kunci: Saliva, volume saliva, anak-anak, kumur, Salvadora persica, ekstrak, infus
Physical Description: 52 Hal
ISBN: SKR FKIK